Malang, (malangkota.go.id) – 12 September ditetapkan menjadi Hari Kesehatan Gigi Nasional (HKGN). Pada tahun ini, HKGN diperingati dengan melaksanakan kegiatan “Sikat Gigi Bersama Anak Indonesia” yang dilakukan secara serentak se-Indonesia. Kota Malang pun turut serta dalam kegiatan yang mengangkat tema “Pulih Bersama dengan Senyum Sehat Indonesia” ini.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr. Husnul Muarif yang datang meninjau pelaksanaan peringatan HKGN di SDN Pandanwangi 1 Kota Malang menyampaikan bahwa kegiatan ini bertaraf nasional. Kegiatan ini juga diselenggarakan live streaming dan diikuti oleh anak-anak dari berbagai daerah se-Indonesia untuk memecahkan rekor MURI yakni untuk pelaksanaan, sikat gigi masal. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, Dinkes juga menggandeng organisasi profesi terkait, yakni Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Persatuan Perawat Gigi Indonesia (PPGI) Cabang Malang.
“Kota Malang juga menyelenggarakan di masing-masing wilayah kerja, puskesmas disiapkan satu sekolah dasar. Kegiatannya berupa pemberian edukasi, informasi kepada siswa. Kalau di sini kelas satu, dua, dan tiga tentang bagaimana cara menggosok gigi yang benar dan kapan menggosok gigi yang baik. Dengan informasi itu, adik-adik ini diharapkan paham dan bisa menularkan pada yang sebaya baik di sekolah maupun di lingkungan, tujuannya agar kesehatan gigi dan mulut terutama anak-anak dapat terjaga,” ungkapnya.
dr. Husnul memaparkan bahwa, secara reguler Dinkes Kota Malang melalui puskesmas yang tersebar di seluruh wilayah Kota Malang memang memiliki program untuk memantau kesehatan anak-anak. Salah satunya adalah dengan melakukan skrining kesehatan untuk semua siswa SD. Skrining yang dilakukan untuk para siswa ini adalah skrining kesehatan secara umum, mulai dari tinggi badan, berat badan, termasuk kesehatan gigi dan mulut.
“Mari kita gairahkan kembali semangat dalam perawatan gigi dan mulut agar Indonesia dapat tersenyum. Kalau giginya sehat, kan tersenyumnya enak, bisa lepas,” ajaknya.
Hadir pula dalam kegiatan ini, Kasie Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa, drg. Muhammad Zamroni. drg. Zamroni memaparkan bahwa lahirnya HKGN didasarkan pada Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang menunjukkan bahwa ada 57 persen kasus penyakit gigi dan mulut.
“Berdasarkan data dari Riskesdas ini, maka perlu adanya kesadaran masyarakat terutama adik-adik calon penerus bangsa kita. HKGN tahun ini kita pusatkan di sekolah ini. Dengan pemberian edukasi kesehatan gigii dan mulut, harapannya untuk anak-anak ini bisa membudaya kebiasaan menjaga kesehatan mulut, menggosok gigi dua kali sehari setelah sarapan dan sebelum tidur malam. Termasuk bagaimana cara yang benar menggosok gigi. Dan setisp minimal enam bulan sekali kontrol ke fasilitas pelayanan kesehatan gigi. Sakit, tidak sakit harus diperiksakan. Jangan sampai tunggu sakit. Di Kota Malang penyakit gigi dan mulut masuk di peringkat kelima. Ini memprihatinkan,” terangnya.
drg. Zamroni juga menuturkan bahwa penyakit gigi dan mulut juga adapat menyebabkan keluhan dan penyakit lain seperti sakit kepala, gangguan saraf bahkan ada kanker yang dipicu oleh kesehatan gigi dan mulut dan tidak baik.
Sementara itu, Kepala SDN Pandanwangi 1, Rachmat Suliadi menyampaikan terima kasih karena telah menjadikan sekolahnya menjadi lokus pusat pada peringatan HKGN 2022 di Kota Malang. “Terima kasih kepada Dinkes Kota Malang yang telah bekerja sama dengan kami untuk memeringati HKGN. Kami berharap kegiatan ini dapat memotivasi anak-anak untuk selalu menjaga kesehatan giginya. Selain itu, semoga kegiatan ini bisa secara kontinyu dilakukan,” kata Rachmat. (ari/ram)