Malang, (malangkota.go.id – Pemerintah Kabupaten Sleman, Yogyakarta melakukan studi tiru tentang peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) ke Kota Malang, Jumat (16/9/2022). Rombongan tersebut dipimpin oleh Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa dan diterima oleh Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji.
Wali Kota Sutiaji mengatakan, saat dia dan Wakil Wali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko memimpin Kota Malang banyak hal yang sudah dan akan dilakukan untuk meningkatkan PAD Kota Malang. Menurutnya, agar PAD bisa ditingkatkan salah satu caranya perangkat daerah harus memberikan paparan dan pakta integritas.
“Semua perangkat daerah kami minta untuk paparan agar terlihat kompetensi ASN yang akan menggali PAD tersebut,” ujar Sutiaji.
Selain itu, pihaknya juga memberlakukan reward dan punisment kepada perangkat daerah bersangkutan. Tujuannya agar kinerja tetap diutamakan dalam meningkatkan PAD.
Tahun 2018, PAD Kota Malang hanya Rp380 miliar. Kemudian dilakukan penandatanganan pakta integritas dengan kepala perangkat daerah dan dipatok target pendapatan Rp1,2 triliun. Akumulasi dari semua sektor pajak Rp1,5 triliun.
Sutiaji juga menyampaikan bahwa Kota Malang tidak luas. Penduduknya hanya 900 ribu jiwa dan mahasiswa 500 ribu jiwa. “Kalau siang penduduknya bisa mencapai 2 juta jiwa. Karena warga luar Malang banyak bekerja di Kota Malang,” sambungnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa mengatakan, pihaknya sengaja membawa rombongan ke Kota Malang agar belajar tentang cara peningkatan PAD. Wakil Bupati Sleman membawa 160 orang rombongan, terdiri dari 16 panewu (camat), 80 danarto (Kaur Kelurahan), dan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD).
“Kami ingin belajar di Kota Malang, menggali ilmu untuk dibawa ke Kabupaten Sleman,” pungkasnya. (cah/ram)