Malang, (malangkota.go.id) – Kepala BPS Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini menyampaikan bahwa Kota Malang mengalami inflasi sebesar 0,12 persen pada Bulan November 2022. Hal ini disampaikan melalui Berita Resmi Ststiatik (BRS) Kota Malang, Kamis (1/12/2022).
“Untuk inflasi month to month (mtm), yakni November dibanding Oktober 2022 yakni 0,12 persen. Jadi untuk kali ini inflasi kita masih lebih rendah daripada delapan kota di Jawa Timur, kita termasuk yang terendah,” ujar Erny
Erny menyebut, inflasi pada bulan November memang mengalami kenaikan daripada bulan Oktober. Perempuan berkacamata ini memaparkan bahwa menjelang akhir tahun memang biasanya akan ada kenaikan harga beberapa komoditi. Terjadinya inflasi di Kota Malang, utamanya disebabkan oleh adanya kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau.
Beberapa komoditas bergejolak di Kota Malang yang mengalami kenaikan harga bulan November di antaranya adalah bawang merah (10,88 persen), tempe (8,12 persen), telur ayam ras (7,19 persen), daging ayam ras (3,61 persen), tahu mentah (2,45 persen), daging sapi (0,26 persen), beras (0,09 persen), minyak goreng (0,06 persen), dan gula pasir (0,23 persen).
Sementara itu, beberapa komoditi yang mengalami penurunan harga adalah cabai rawit (-29,54 persen), cabai merah (-20,31 persen), dan bawang putih (-2,67 persen).
“Andil utama inflasi di bulan November kali ini di peringkat pertama adalah tempe dengan andil inflasi sebesar 0,0412 persen. Jadi kenaikannya cukup lumayan karena kenaikan harga kedelai, sebagai bahan bakunya. Mungkin konsumen tidak merasa ada kenaikan, namun secara ukuran diperkecil oleh pedagang dari harga dari Rp13.260 menjadi Rp14.330 per kilogramnya,” ujar Erni.
Lebih lanjut, Erni menyebut daging ayam, telur ayam ras, bawang merah, rokok kretek, dan tomat juga memiliki andil inflasi yang tinggi. (ari/ram)