Malang, (malangkota.go.id) – Pagi ini, Selasa (20/12/2022) ratusan guru dari perwakilan sekolah-sekolah se-Kota Malang berkumpul di GOR Ken Arok. Kompak menggenakan seragam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), para guru ini menghadiri Gebyar Peringatan HUT ke-77 PGRI dan Hari Guru Nasional 2022 Kota Malang.
Pemberian hadiah lomba pada Gebyar Peringatan HUT ke-77 PGRI dan Hari Guru Nasional 2022 Kota Malang di GOR Ken Arok, Selasa (20/12/2022).
Sebagai puncak acara, perhelatan ini digelar sekaligus untuk menutup rangkaian acara peringatan HUT ke-77 PGRI dan Hari Guru Nasional 2022 yang dilaksanakan sejak beberapa waktu lalu.
“Hidup guru. Hidup PGRI! Solidaritas, yes,” seru Wali Kota malang, Drs. H. Sutiaji di awal sambutannya.
Semangat ini diserukan untuk memotivasi para guru untuk tetap bersyukur dan selalu berbuat baik kepada semua orang. Dalam sambutannya, Sutiaji menuturkan bahwa Kota Malang termasuk salah satu daerah dengan predikat revolusi mental.
“Salah satu poinnya adalah loyalitas para guru yang telah memberikan kontribusi bagaimana pendidikan karakter, gotong royong, dan etikanya dibangun. Alhamdulilah, besok bapak wakil presiden akan memberikan penghargaan (revolusi mental) untuk warga Kota Malang, utamanya karena kerja bapak dan ibu guru. Saya ucapkan terima kasih,” ujar Sutiaji.
Di depan para guru, wali kota menyampaikan bahwa Merdeka Belajar bukanlah sekadar slogan. Namun telah menjadi keniscayaan, seperti inovasi yang dilakukan SMPN 10 Kota Malang yang memberikan metode pembelajaran khusus bagi anak-anak istimewa.
“Kalau membangun jalan gampang, membangun gedung gampang, membangun jembatan mudah. Namun membangun mental anak jauh lebih susah,” tegasnya.
Lebih lanjut, Sutiaji menyampaikan bahwa pada kegiatan ini pemerintah memberikan apresiasi kepada para pendidik. Selain itu, Sutiaji mengungkapkan keprihatinannya karena banyak guru yang masih kurang sejahtera. Dia juga menyampaikan beberapa topik yang dibahas dalam pertemuan kepala daerah beberapa waktu lalu, selain terkait pemenuhan kebutuhan guru, juga terkait bagaimana memberikan kesejahteraan bagi guru.
“Negara harus hadir bukan hanya untuk guru saja. Namun semua yang terlibat dalam proses pembelajaran. Mohon ada perhatian. Kami berupaya semaksimal mungkin melalaui dana yang dimiliki daerah dan harapannya potensi daerah dapat kita kuatkan. Sehingga kesejahteraan guru dapat kita tingkatkan. Karena hemat saya, kalau mamu membangun bangsa ini harus dimulai dengan pendidikan,” ujarnya.
Sutiaji menyampaikan apresiasi kepada para guru yang walaupun menerima honor sedikit. Namun tetap mampu bertahan hingga puluhan tahun. Wali kota bersama Bank Jatim juga memberikan apresiasi bagi para guru non-PNS yang telah mengabdi selama puluhan tahun.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana, SE., MM menyampaikan bahwa dalam gelaran ini memang tak hanya guru yang diundang, tetapi ada perwakilan siswa. Suwarjana menyebut bahawa hal ini dimaksudkan untuk memberikan motivasi pada siswa untuk mampu dan mau menampilkan potensinya.
“Ini juga untuk kebersamaan. Semua pure tidak ada artis. Semua dari guru sebagai puncak dari semua kegiatan Peringatan HUT PGRI dan Hari Guru Napsional,” sambungnya.
Terkait gaji guru yang masih di bawah standar, Kepala Disdikbud menyampaikan bahwa Pemkot Malang sudah menyalurkan insentif bagi para guru PAUD dan TK swasta sejumlah Rp600.000,00. “Untuk SD dan SMP negeri, GTT dan PTT sudah kita perwalkan untuk yang negeri paling rendah dengan masa kerja 0 tahun menerima gaji Rp2.050.000,00 dengan ijazah setara SLTA. Sementara untuk yang S1 pasti lebih,” sebutnya.
Dalam acara ini, beragam potensi seni para guru ditampilkan dalam acara ini. Selain itu juga diberikan hadiah bagi para pemenang lomba HUT ke-77 PGRI dan HGN Tahun 2022, yakni lomba penulisan buku, lomba paduan suara, serta pertandingan futsal, bola voli, bulu tangkis, tenis meja, dan catur. (ari/ram)