Blimbing (malangkot.go.id) – Usai meninjau pelaksanaan Ujian Kompetensi Daerah (UKD) dan Ujian Sekolah di SD Muhammadiyah 9 Kota Malang, Wali Kota Malang melanjutkan peninjauan ke SMPN 16 Kota Malang, Selasa (9/5/2023).
Di sekolah yang berada di Jl Teluk Pacitan Arjosari ini Wali Kota Malang mengungkapkan apresiasi dan kekagumannya karena ada peserta ujian yang sedang dalam kondisi sakit akan tetapi tetap datang dan mengikuti ujian di sekolah.
“Ini sangat luar biasa. Kami memberikan apresiasi kepada siswa SMPN 16 yang sedang sakit yang semestinya menjalani pembelajaran di rumah, tapi ternyata anaknya sendiri yang tetap datang ke sekolah mengikuti ujian. Ini menjadi bukti bahwa sekolah itu menyenangkan,” urai Sutiaji, Selasa (9/5/2023).
Berbeda dengan kurikulum sebelumnya, Kurikulum Merdeka Belajar yang saat ini diterapkan menurut pria berkacamata tersebut proses pembelajaran harus berjalan sehumanis mungkin. Jangan ada lagi guru yang dianggap kejam, menyeramkan dan sekolah yang bisa membuat anak tidak nyaman.
“Kehadiran siswa yang sakit yang seharusnya mengikuti ujian di rumah, namun justru hadir di sekolah membuktikan berada di sekolah itu menyenangkan,” ucap orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu.
Sementara itu Kepala SMPN 16 Kota Malang, Mastini, M.Pd mengungkapkan satu siswa yang sakit tetapi tetap mengikuti ujian di sekolah sebenarnya sudah difasilitasi untuk menjalani ujian di rumah dan diberikan guru pendamping. Tetapi justru siswanya sendiri yang tidak mau dan memilih mengikuti ujian di sekolah.
“Kami sudah fasilitasi anak ini agar ikut ujian di rumah saja. Ketika ujian semester memang di rumah, namun untuk ujian sekolah anak ini tidak mau di rumah. Anaknya yang meminta izin untuk ujian di sekolah menggunakan jaket karena kulitnya masih tipis,” kata Mastini.
Mastini mengakui semangat belajar siswa yang sakit itu memang sangat luar biasa, terlebih ia juga ingin melanjutkan sekolah ke SMK.
Dalam kondisi yang masih sakit, siswa yang bernama Dicky tersebut sudah memikirkan untuk melanjutkan sekolah ke SMK.
Terkait kecelakaan yang dialami Dicky, Mastini menceritakan siswanya tersebut mengalami kecelakaan tiga bulan lalu. Pada saat itu siswanya itu mengalami kecelakaan saat akan mengikuti pengajian di salah satu rumah rekannya dan mengalami kecelakaan.
“Anak ini menabrak rombong pangsit kemudian tersiram air pangsit sehingga mengalami luka bakar 50 persen. Ia sudah menjalani operasi sebanyak dua kali. Kulitnya masih melepuh, di wajah dan badan ke atas. Saat ini kondisinya sudah semakin membaik. Tetapi untuk sembuh total masih membutuhkan waktu karena mengelupasnya sangat luar biasa,” terang Mastini. (cah/yon)