Lowokwaru (malangkota.go.id) – Sosialisasi berwirausaha dan pengembangan UMKM di wilayah Kelurahan Tunjungsekar semakin menarik saat mengupas tuntas perjalanan perjalanan bisnis Mie Kudusan bersama pemilik usaha Edwin Budi di Gedung Serbaguna Kelurahan Tunjungsekar, Kamis (8/6/2023).
Edwin Budi menyampaikan terima kasih kepada Kelurahan Tunjungsekar yang mau mengundang untuk berbagi ilmu pengembangan usaha dengan UMKM yang ada di Tunjungsekar. Pasalnya untuk bisa seperti saat ini, diungkapkannya usaha Mie Kudusan sudah menjalani berbagai proses berliku sejak tahun 2012. “Mie Kudusan kami dirikan tahun 2012. Ide awalnya adalah membuat usaha kulineran mi yang berbeda daripada yang lain,” kata Edwin.
Dikatakannya, pada waktu itu persaingan kuliner di Kota Malang belum seramai sekarang, waktu itu idenya adalah membuat jualan yang berbeda untuk menarik minat masyarakat. “Istilahnya keunikannya apa yang ditawarkan. Produknya waktu itu kami memilih usaha mi yang memiliki rasa-rasanya jadi dikasih saos,” terang Budi.
Mi Kudusan memiliki dua varian rasa pada awalnya, yang pertama adalah mi rasa original dan yang kedua adalah mi saos lada hitam. “Kenapa waktu itu saya memilih usaha mi yang berasa-rasa? Itu merupakan suatu wawasan bahwa kalau kita mau usaha, harus tahu terlebih dahulu target pasarnya siapa,” jelasnya lagi.
Pada waktu itu Budi melihat Kota Malang target pasarnya yang paling potensial adalah para mahasiswa karena Kota Malang adalah Kota Pendidikan. “Pasar adalah anak muda yang selalu senang coba-coba. Waktu itu saya ciptakan Mie Kudusan yang berasa-rasa supaya bisa diterima,” ceritanya.
Sementara itu Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan (PMP) Kelurahan Tunjungsekar, Dian Safitri, SE mengungkapkan pihaknya terus berusaha membantu pelaku UMKM di wilayah Tunjungsekar untuk terus berkembang. Diantaranya adalah dengan mengundang pelaku usaha yang sudah sukses untuk berbagi ilmu dan pengetahuan.
“Sebelum mengundang pemilik usaha Mie Kudusan. Untuk UMKM di Kelurahan Tunjungsekar kami juga pernah mengundang pemilik usaha Warung Nelongso untuk berbagi ilmu,” jelas Dian.
Dengan mengdengar dan bisa berdialog langsung dengan pemilik usaha yang sudah maju, harapannya pelaku UMKM di Kelurahan Tunjungsekar terinspirasi dan semakin bersemangat mengembangkan usahanya dengan berbekal pengetahuan dari kegiatan seperti ini. “Dengan mengetahui langsung bagaimana pelaku usaha membuat usaha, manajemennya, membaca pasar seperti apa, itu semua bisa menjadi media berbagi dengan UMKM yang ada di Kelurahan Tunjungsekar,” kata Dian. (cah/yon)