Klojen (malangkota.go.id) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang menggelar lomba pembuatan alat permainan edukatif di Museum Mpu Purwa Kota Malang, Selasa (13/6/2023). Lomba yang diikuti 120 guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) se-kota Malang ini, para guru menggunakan bahan dasar dari barang daur ulang, seperti kardus, botol air mineral dan sikat gigi bekas.
Melalui lomba ini harapannya akan meningkatkan kreativitas guru yang nantinya akan ditularkan kepada anak didiknya, seperti membuat miniatur rumah kreatif, tempat bermain, dan lain-lain. Di sisi lain, dengan lomba ini nantinya akan melahirkan generasi bangsa yang kreatif, inovatif dan berdaya saing.
Demikian yang disampaikan oleh Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal (PNF) Disdikbud Kota Malang Dra. Andayun Sri Afriana usai pelaksanaan lomba, Selasa (13/6/2023).
“Mengapa pakai daur ulang? Karena hal ini salah satu kriteria dalam petunjuk teknisnya dan saat ini kita ketahui bahwa masih banyak sampah yang bisa dimanfaatkan. Disisi lain, tentunya ini sangat mendukung program pemerintah dalam rangka recycling yaitu mendaur ulang kembali sampah terutama sampah plastik,” jelasnya.
Dari lomba ini, Andayun mengimbau para guru agar terus meningkatkan kreativitas dan inovasinya dalam proses belajar mengajar. Sehingga dari program yang menjadi implementasi Kurikulum Merdeka Belajar ini berjalan optimal dalam pelaksanaannya.
Adanya lomba ini disambut positif para guru, seperti halnya Deni Ade Suryani. Menurutnya, jika gurunya kreatif maka akan melahirkan peserta didik yang kreatif juga. Sosok guru merupakan cerminan dan akan menentukan perkembangan peserta didik, seperti melalui alat permainan edukatif ini.
“Kalau semua stimulasinya oke, anak-anak itu akan jadi anak yang bagus. Emosionalnya dapat, pintarnya dapat, kognitifnya dapat dan kemudian kreatifitasnya juga dapat. Jadi dari program ini membuat masa depan anak-anak itu gemilang dengan kekuatan akal anak-anak itu sendiri,” urainya. (say/yon)