Klojen (malangkota.go.id) – Pemerintah Kota Malang terus melakukan berbagai upaya untuk memperlancar arus lalu lintas terutama setelah pemberlakuan manajemen rekayasa lalu lintas dan angkutan jalan di kawasan Klojen, seperti halnya pemasangan rambu lalu lintas dan penempatan petugas.
Selain itu, dalam waktu dekat Monumen Tentara Genie Pelajar (TGP) yang terletak di Jalan Semeru Kota Malang akan segera dilakukan penggeseran. Untuk relokasi, khususnya Monumen TGP dan Tugu Adipura sudah sampai hasil putusan pemenang oleh Badan Layanan Pengadaan (BLP) dan sudah ada kegiatan rapat untuk pelaksanaan kegiatan.
Demikian yang dikatakan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Noer Rahman Widjaya, Rabu (5/7/2023). Salah satu sudah ada persiapan di lokasi dengan adanya pra-pendahuluan, persiapan kegiatan pelaksanaan, dan menutup area lokasi yang akan dilakukan relokasi.
Ditambahkan Rahman, jika penggeseran monumen tersebut yaitu antara titik existing yang ada sekarang digeser ke arah selatan, sehingga para pengendara dari arah Jalan Bromo menuju Stadion Gajayana tidak perlu untuk berbelok sedikit ke kiri ketika di dekat Monumen TGP.
“Jadi memang ini penggeseran antara titik existing sekarang digeser ke arah sisi sebelah selatan. Kondisi jalannya disitu memang tidak enak, maka dilakukan perbaikan. Terlebih, juga untuk pengaturan arus lalu lintas satu arah,” urainya.
Lebih lanjut Rahman mengatakan, untuk target penyelesaian penggeseran monumen tersebut, yaitu selama 120 hari kerja, atau kurang lebih selama empat bulan. Dengan anggaran yang digunakan yaitu sekitar Rp400 hingga Rp500 juta.
“Harapan kami dari DLH, semua sesuai dengan metode pelaksanaan sesuai dengan timeline yang sudah diatur dalam kontrak. Sekarang tahap persiapan pendahuluan. Nanti di timeline sesuai dengan Surat Perintah Kerja (SPK),” sambungnya.
Ditambahkan pria berkacamata itu bahwa SPK di bulan Juni, kemudian di bulan Juli ini progres persiapan untuk pendahuluan. Mungkin di minggu berikutnya sudah pekerjaan persiapan dan pelaksanaan.
Rahman menegaskan, jika konsep dari Monumen TGP akan di desain sesuai dengan Detail Engineering Design (DED) saat penyusunan perencanaan. Tentu penggeseran yang dilakukan itu dengan membongkar.
“Kalau digeser itu kan ada rodanya di bawah, itu kan tidak mungkin. Jadi mesti dibongkar. Kita tidak menghilangkan tetapi nanti akan kita kembalikan dengan konsep desain yang baru sesuai DED perencanaan, kondisi existing tidak ada yang frontal diubah,” imbuh Rahman.
Untuk diketahui, selain Monumen TGP juga akan dilakukan penggeseran Tugu PKK dan Tugu Adipura yang berada di satu lokasi tersebut. Hal ini dilakukan juga untuk memperlancar arus kendaraan imbas pemberlakuan satu arah yang telah diterapkan. (say/yon)