Klojen (malangkota.go.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengajak para tokoh agama untuk bersama-sama menguatkan sinergitas dalam menjaga kerukunan dan keharmonisan umat menghadapi momen Pemilu Serentak 2024. Hal ini mengingat bahwa tahun 2024 adalah tahun politik dan menjadi perhatian bersama.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Malang Drs. R. Achmad Mabrur dalam kegiatan Sarasehan Ulama Umara, Ormas Islam dan Pondok Pesantren di Kota Malang Tahun 2023 di Sahid Montana, Rabu (15/11/2023) menyampaikan bahwa kerukunan adalah salah satu pilar yang harus terus dirawat.
“Kerukunan adalah tujuan kita mulai dari tingkat bawah, RT yakni Rukun Tetangga, RW (Rukun Warga) sampai tingkat di atasnya. Kerukunan adalah pilar yang harus kita rawat, sehingga kita dalam menjalankan semua aktivitas dapat maksimal,” ucap Mabrur.
Lebih lanjut ia menyebutkan saat ini yang menjadi konsen dari Pj. Wali Kota Malang yang sejalan dengan amanat Presiden Joko Widodo diantaranya adalah terkait penurunan angka kemiskinan, penurunan stunting, pengendalian inflasi, penguatan UMKM dan pelaksanaan pemilu yang demokratis.
“Jadi ada lima poin. Hal ini tentunya sangat berpengaruh kepada kerukunan, karena yang namanya kemiskinan, stunting bisa berpotensi pada terganggunya kondisi kerukunan. Kerukunan ini dapat mengurai kemiskinan melalui solidaritas sosial yang dikembangkan di masyarakat. Hal ini saling terkait, sehingga ini menjadi konsen dari Pemkot,” urainya.
Dalam kegiatan yang digelar oleh MUI Kota Malang melalui fasilitasi Pemkot Malang ini, Mabrur berharap peran para tokoh agama dalam memberikan edukasi positif kepada masyarakat baik terkait aspek regulasi dan syariat aturan-aturan agama terkait pelaksanaan pemilu, sehingga pemilu ke depan dapat berjalan jujur, bebas, dan adil serta kondusivitas tetap terjaga. (yul/yon)