Klojen (malangkota.go.id) – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Malang menggelar Festival Makotamu sebagai salah satu rangkaian peringatan Milad ke-111 di halaman depan Balai Kota Malang, Minggu (19/11/2023). Berbagai acara meramaikan kegiatan tersebut, seperti pasar pelaku UMKM, donor darah, pawai budaya dan tanam pohon.
Terkait hal tersebut, Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM dalam sambutannya sebelum membuka acara mengatakan bahwa peringatan Milad Muhammadiyah ke-111 ini bukan sekedar seremonial rutin, namun merupakan momen yang membangkitkan semangat untuk terus menginspirasi, memberdayakan dan membawa manfaat bagi masyarakat.
“Sebagaimana kita ketahui bersama, sejak awal berdiri, Muhammadiyah telah menjadi tonggak pergerakan yang berkomitmen dalam memajukan pendidikan, kesejahteraan sosial dan kemanusiaan dengan semangat keislaman. Hal itu selaras dengan program pembangunan Pemkot Malang,” bebernya.
Ditambahkan Wahyu, pihaknya bersyukur atas kontribusi yang telah diberikan Muhammadiyah dalam memajukan pendidikan, kesehatan, sosial dan berbagai bidang lainnya di Kota Malang. “Kehadiran Muhammadiyah tidak hanya sebagai mitra yang turut serta aktif dalam membangun kota yang lebih baik,’ imbuhnya.
Untuk itu Wahyu menegaskan bahwa sinergisitas antara Muhammadiyah dengan Pemkot Malang harus senantiasa dikuatkan, terlebih dalam waktu dekat ini perhelatan akbar Pemilu Serentak akan segera dilaksanakan. “Banyak hal yang harus menjadi prioritas dan perhatian, terutama kaitannya menjaga kondusivitas daerah,” jelasnya.
Tidak bisa dipungkiri, dikatakannya bercermin dari pelaksanaan pemilu-pemilu yang lalu, dapat dipastikan penyelenggaraan pesta demokrasi akan berpotensi menimbulkan ketegangan yang dipicu dari gesekan-gesekan maupun persaingan karena perbedaan pilihan, pandangan maupun argumentasi.
“Meski pada dasarnya halal seperti itu lumrah terjadi, akan tetapi tidak boleh mengurangi semangat persatuan dan kesatuan. Maka dari itu kami meminta berbagai pihak, termasuk Muhammadiyah untuk turut menciptakan kondusivitas,” pungkasnya. (say/yon)