Blimbing (malangkota.go.id) – Peningkatan jumlah korban meninggal dan mengalami kecacatan pada kejadian gawat darurat merupakan dampak dari penanganan korban yang kurang optimal. Untuk mewujudkan peningkatan mutu pelayanan dalam penanganan korban, diperlukan suatu sistem penanganan terpadu dan terintegrasi dengan melibatkan berbagai pihak. Menyikapi fakta ini, Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Kesehatan menggelar Pertemuan Dalam Rangka Pengelolaan Upaya Pengurangan Risiko Krisis Kesehatan dan Pasca Krisis Kesehatan di Hotel Atria Kota Malang, Senin (27/11/2023).
Kepala Dinas Kesehatan dr. Husnul Muarif, MM. menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan ini menjadi sebuah upaya untuk mendukung transformasi kesehatan, meningkatkan kesiapsiagaan, serta memperkuat ketahanan kesehatan. Husnul menyebutkan bahwa saat ini Kementerian Kesehatan juga sedang melakukan transformasi sistem kesehatan yang berfokus pada enam pilar, salah satunya adalah pilar ketiga Sistem Ketahanan Kesehatan. “Harapan kami kualitas pelayanan kesehatan dalam kondisi krisis kesehatan yang diakibatkan bencana maupun kondisi kegawatdaruratan lebih optimal,” ucapnya.
Lebih lanjut, Husnul mengatakan bahwa Indonesia memiliki risiko terjadinya krisis kesehatan. Salah satu dari sekian banyak faktor yang menyebabkan krisis Kesehatan adalah terjadinya bencana alam. Selain itu, faktor lain yang menyebabkan krisis kesehatan adalah bencana non-alam, seperti konflik sosial, kegagalan teknologi, ancaman terorisme serta wabah penyakit.
“Situasi krisis kesehatan akibat bencana seringkali timbul secara tiba-tiba, sehingga perlu penanganan yang cepat, tepat, terorganisir dengan melibatkan koordinasi yang erat dengan lintas program dan lintas sektor terkait. Karenanya, sistem penanganan ini perlu diuji melalui latihan atau simulasi untuk mengetahui kesiapan klaster kesehatan, kemampuan manajerial dan teknis medis, lintas sektor terkait, serta sistem koordinasi dalam penanganan krisis kesehatan,” terangnya.
Melalui kegiatan ini, Dinas Kesehatan Kota Malang ingin membekali para peserta dalam penanganan bencana dan kondisi kedaruratan. Salah satu sasaran strategis untuk penguatan sistem penanganan bencana dan kedaruratan kesehatan adalah dengan penyiapan sumber daya manusia yang kompeten. “Ini semua tujuannya adalah untuk menciptakan sistem ketahanan kesehatan yang kuat dan tangguh dalam melakukan mitigasi, kesiapsiagaan dan respon kesehatan pada penanggulangan bencana,” urainya.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan selama tiga hari ini diikuti oleh para tenaga kesehatan di lingkungan Dinas Kesehatan, perwakilan perangkat daerah terkait, serta organisasi kemasyarakatan terkait kebencanaan dan kesehatan. Kegiatan ini menghadirkan Dr. Ghanif Djuwadi, S.ST, S.Pd, M.Kes sebagai narasumber yang menyampainan berbagai materi untuk mendukung upaya penanggulangan krisis kesehatan. (ari/yon)