Lowokwaru (malangkota.go.id) – Stunting menjadi ancaman terhadap kualitas manusia Indonesia yang juga akan berdampak pada daya saing bangsa. Tak hanya intervensi dari pemerintah, pencegahan stunting membutuhkan peran serta semua pihak dan masyarakat, termasuk para kader Bina Keluarga Balita (BKB) dan para Bunda PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).
Dalam rangka mengoptimalkan peran BKB dan Bunda PAUD dalam mencegah stunting, Penjabat (Pj.) Ketua TP PKK Kota Malang Dra. Hj. Hanik Andriani Wahyu Hidayat memberikan penguatan kepada kader BKB dan Bunda PAUD di wilayah Kelurahan Lowokwaru, Kecamatan Lowokwaru, Minggu (26/5/2024).
“Anak-anak ini harus kita support, baik pendidikan maupun asupan gizinya. Kita samakan persepsi untuk menurunkan angka stunting sampai zero stunting. Anak-anak ini adalah aset bangsa, penerus bangsa, jadi harus kita lindungi,” tuturnya.
Lebih lanjut, Hanik menyampaikan bahwa anak stunting bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya. Hal ini tentu akan mempengaruhi kemampuan kognitif dan produktivitas anak.
Bina Keluarga Balita (BKB) yang merupakan kelompok yang diberdayakan oleh masyarakat untuk memberikan pendampinan bagi keluarga yang memiliki balita. “BKB berperan memberikan edukasi kepada orang tua dalam perbaikan pola asuh, pola makan, termasuk sanitasi terhadap anggota keluarga. Hal ini tentu saja sangat mempengaruhi status gizi balita, termasuk pencegahan stunting,” terang Hanik.
Sebagai Bunda PAUD Kota Malang, Hanik juga terus berupaya memotivasi Bunda PAUD tingkat kecamatan maupun kelurahan, termasuk kader supaya agar juga memberikan pemahaman keluarga-keluarga untuk selalu memperhatikan tumbuh kembang balita. Selain itu, Hanik menekankan pentingnya pemenuhan gizi keluarga, salah satunya dengan gemar makan ikan termasuk menggiatkan urban farming.
“Kita beri pemahamam kepada para Bunda PAUD dan kader terkait stunting. Ini agar ada kesamaan persepsi kita bersama, sehingga bagaimana cara kita untuk menekan stunting bisa tercapai. Jika kita sudah satu visi misi, kita satukan gerak, pasti angka stunting bisa diturunkan,” ujarnya.
Salah satu warga RW 14 Kelurahan Lowokwaru, Narcissi Manopo Tumbuan, menyampaikan apresiasinya akan penyelenggaraan kegiatan ini. “Yang saya senang, kami dapat pengetahuan tentang cara penanangan stunting. Terutama untuk orang tua yang harus selalu memperhatikan tumbuh kembang anak. Stunting tidak melulu karena dia pendek atau kecil, perlu ada seleksi-seleksi yang diperhatikan,” terangnya. (ari/yon)