Klojen (malangkota.go.id) – Kurang lebih 500 personel dari unsur TNI-Polri, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Dinas Kesehatan dikerahkan untuk mengamankan jalannya Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, mulai dari proses kampanye, pemungutan suara, di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Bawaslu dan sejumlah fasilitas umum lainnya.
Petugas gabungan bertindak tegas mengamankan oknum yang bertindak anarkis dan memicu terjadinya gangguan serta ancaman keamanan. Pasukan antihuru-hara, pasukan antiteror dan penjinak bom dikerahkan agar proses pemilu berjalan lancar.
Aksi ratusan personel pengamanan ini tergambar dalam Simulasi Pengamanan Pilkada di halaman depan Balai Kota Malang yang dilaksanakan, Rabu (12/6/2024). Dari, simulasi ini harapannya berbagai ancaman keamanan saat pelaksanaan tahapan pesta demokrasi dapat diminimalisir dan dicegah.
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol. Budi Hermanto usai simulasi mengaku pihaknya telah memetakan berbagai potensi kerawanan pemilu di lima kecamatan di Kota Malang. Melihat kondisi ini, sejumlah petugas dari berbagai unsur pun akan disiagakan.
“Dalam simulasi ini tadi disimulasikan bagaimana kita mengamankan dan mencegah Kota Malang dari adanya huru-hara ataupun kejadian-kejadian yang dapat mengganggu kamtibmas. Beberapa potensi ancaman juga sudah kita prediksi, seperti perusakan-perusakan. Dari simulasi ini menunjukkan bahwa kita sudah siap. Meski demikian, semoga simulasi hanya prediksi dan tidak terjadi pada hari H Pilkada,” urai pria yang akrab disapa Buher itu.
Saat pelaksanaan coblosan pada tanggal 27 November 2024, disebutkannya nanti akan dilakukan penyekatan di beberapa titik yang menjadi perbatasan antara Kota Malang dengan Kabupaten Malang dan Kota Batu.
Kesiapan pengamanan pilkada ini diapresiasi oleh berbagai pihak. Salah satunya Plt. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang, Drs. Alie Mulyanto, MM. Mewakili Pj. Wali Kota Malang, pria ramah tersebut berharap pelaksanaan pilkada nanti berjalan aman dan kondusif.
“Sehingga nantinya partisipasi masyarakat tinggi dan pada akhirnya terpilih calon kepala daerah yang sesuai harapan rakyat. Kami mengapresiasi adanya simulasi ini, dan ini sangat luar biasa. Ini langkah antisipasi saja, dan harapan kita, apa yang disimulasikan tidak terjadi,” harapnya. (say/yon)