Klojen (malangkota.go.id) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang menggelar Pelatihan Search and Rescue (SAR) yang dihadiri oleh 150 orang peserta dari kelurahan berdasarkan usulan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di Hotel Aria Gajayana Malang, Selasa (23/7/2024).
Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM menuturkan bahwa pelatihan kesiapsiagaan bencana seperti ini menjadi sebuah langkah konstruktif untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri dan tangguh bencana. Wahyu menyebut bahwa peran anggota SAR amatlah penting, namun demikian jumlah SDM-nya amat terbatas. Karenanya, masyarakat didorong untuk turut terlibat dalam melakukan kegiatan pencarian dan pertolongan kala terjadi bencana atau kejafian tak diinginkan lainnya.
“Jadi ini merupakan bentuk pelatihan kepada relawan agar ada kesiapan jika mungkin terjadi bencana, terutama dari beberapa wilayah yang memang rawan bencana. Antisipasi dan pelatihan semacam ini harus kita terus lakukan agar terbiasa, sehingga ada kesiapan,” tutur Wahyu.
Orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu mengungkapkan bahwa sarana prasaran penunjang tanggap bencana juga telah diupayakan agar lengkap dan memadai. “Tak hanya di BPBD, namun kelengkapan sarana juga ada di PMI, PMK, di kesehatan, termasuk di kecamatan dan kelurahan tangguh juga ada. Jadi memang tidak hanya ada di BPBD, tapi kita kolaborasikan agar makin lengkap,” sambungnya.
Pj. Wali Kota Malang menyebut bahwa potensi bencana yang kerap di Kota Malang adalah banjir. Walau demikian, Wahyu mengingatkan untuk tetap memiliki kewaspadaan terhadap bencana lain, seperti gempa dan tanah longsor. “Jadi dengan bekal ini kita bisa selalu siap akan terjadinya bencana,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang Drs. Prayitno, M.Si mengungkapkan bahwa program pelatihan ini tak sekadar teori saja, namun juga akan diberikan berbagai ilmu praktis dari berbagai narasumber yang terdiri dari unsur PMI, Tagana, dan Basarnas.
Kalaksa BPBD pun berharap melalui pelatihan ini para peserta pelatihan dapat lebih memahami terkait kebencanaan serta memberikan motivasi untuk berpartisipasi dalam pencegahan dan penanggulangan bencana sehingga terbentuk kemandirian masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan bencana.
“Kami harap dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat Kota Malang dalam penanggulangan bencana. Pada akhirnya dapat tercipta masyarakat yang tangguh dan mandiri dalam menghadapi bencana,” ujar Prayitno. (ari/yon)