Lowokwaru (malangkota.go.id) – Ratusan warga Kecamatan Lowokwaru mengikuti Senam Tahes Mbois Jumat (STMJ) yang dirangkaikan dengan Ngobrol Mbois Ilakes (Ngombe) di RW 04 Kelurahan Tunjungsekar Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, Jumat (26/7/2024). Program yang digagas Pj. Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM ini menjadi wujud nyata kehadiran Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk mendekatkan diri dan membuka ruang dialog langsung dengan masyarakat.
Diskusi yang dipandu oleh Sekretaris Daerah Erik Setyo Santoso, ST., MT ini pun mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan berjalan gayeng. Seperti yang diutarakan salah satu warga, Muhamad Asrad, yang memberikan apresiasi atas terselenggaranya program ini. “Kami memiliki keinginan untuk bertemu kepala daerah, tapi belum berkesempatan. Tapi dengan ini saya bisa mewakili warga wilayah kami untuk menyampaikan unek-unek,” ujar pria yang merupakan Ketua RW 03 Kelurahan Tulusrejo ini.
Pj. Wali Kota Malang mengungkapkan program yang merupakan penyelenggaraan ke-13 ini lebih dari sekadar menjadi ajang komunikasi bottom-up untuk terus melakukan akselerasi pembangunan dan peningkatan pelayanan publik. “Dengan Ngombe STMJ ini, banyak hal yang bisa dilakukan Pemkot Malang berdasarkan masukan yang disampaikan langsung oleh masyarakat. Tentunya ini merupakan wadah kita berinteraksi bersama untuk memberikan masukan, kritik, dan saran pada Pemkot Malang tanpa sekat,” bebernya.
Dalam Ngombe STMJ kali ini, berbagai masukan dan kritik disampaikan perwakilan warga. Aspirasi yang disampaikan warga di antaranya adalah terkait perbaikan infrastruktur guna pencegahan bencana banjir di Tulusrejo dan Jatimulyo, pemanfaatan Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TP3SR) dan permohonan bantuan pupuk di Kelurahan Merjosari, serta fasilitasi untuk sekolah lansia tangguh (Selantang) di Kelurahan Dinoyo.
Menanggapi keluhan warga terkait banjir yang belum terselesaikan, Wahyu menyampaikan bahwa permasalahan ini menjadi prioritas Pemkot Malang yang akan segera ditangani. “Kami sudah membuat masterplan drainase yang targetnya akan tuntas pada 2028. Tahapan menuju ke sana sudah kita lakukan dan upaya untuk mengurangi adanya genangan tersebut juta sudah dilakukan,” ungkapnya.
Selain permasalahan banjir, pada kesempatan ini Wahyu menanggapi problem lain yang disampaikan warga, serta meminta perangkat daerah terkait langsung menindaklanjuti masukan warga dan menyampaikan laporan progresnya.
Dalam kegiatan ini, juga diserahkan santunan bagi anak yatim, manfaat klaim jaminan kematian BPJS Ketenagakerjaan senilai Rp42.000.000,00 kepada ahli waris, serta bantuan bedah rumah kolaborasi Pemkot dan Baznas Kota Malang bagi warga Kecamatan Lowokwaru. Wahyu juga menyempatkan diri untuk menyambangi warga prasejahtera di wilayah Kelurahan Tunjungsekar, yakni Ahmad Sandy Putra yang juga merupakan difabel serta seorang lansia bernama Jakub.
Kedua orang tua Ahmad Sandy Putra, Junaidi dan Anip mengungkapkan rasa syukurnya atas perhatian yang diberikan Pemkot Malang. “Alhamdulilah, bisa untuk kebutuhan anak-anak. Harapan saya, Sandy juga bisa bersekolah seperti lainnya walau anaknya spesial. Terima kasih banyak atas bantuannya,” pungkas pekerja serabutan itu. (ari/yon)