Malang, (malangkota.go.id) – Wakil Wali Kota Malang, Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko memberi apresiasi atas digelarnya pelatihan kader madya taruna melati III Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Jawa Timur yang digelar di kampus 2 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (14/7/2022).
Menurutnya, dari pelatihan ini nantinya akan turut melahirkan calon pemimpin bangsa yang bermoral, berkualitas dan berdaya saing tinggi. Disampaikan pria yang kerap disapa Bung Edi itu, tahun 2030 nanti Indonesia akan mendapat bonus demografi sehingga mutu dan kualitas kaum muda harus dipersiapkan mulai saat ini.
Menurutnya, bangsa ini sedang dan akan membutuhkan kaum muda yang kreatif, inovatif dan komunikatif guna meningkatkan daya saing secara global. Dalam hal ini, kehadiran dan peran aktif lembaga pendidikan, khususnya perguruan tinggi sangat dibutuhkan.
Bung Edi mencontohkan, ibarat sebuah foto, kaum muda ini adalah bingkainya. Sehingga bingkai itu harus dibuat sebaik dan semenarik mungkin agar foto atau gambar yang ada dalam bingkai foto tersebut mempunyai nilai jual tinggi. “Di sinilah peran berbagai pihak, termasuk pemerintah dan lembaga pendidikan, agar apa yang menjadi keinginan bersama dapat terealisasi dengan baik,” imbuhnya.
Lebih jauh pria berkacamata itu menyampaikan, bahwa Pemkot Malang telah melakukan berbagai upaya untuk melahirkan para calon pemimpin bangsa yang berdaya saing maupun yang dapat membuka lapangan kerja seluas-luasnya. Salah satunya yaitu dengan dibangunnya gedung Malang Creative Center (MCC) yang ada di Jalan Ahmad Yani Utara. “Tanggal 20 Juli nanti MCC akan diresmikan dan dari gedung ini akan terlahir banyak kreator dan inovator bertalenta,” bebernya.
“Kami sangat bangga dengan lembaga pendidikan atau elemen masyarakat jika masih intens dalam memberi pelatihan seperti yang dilakukan IPM Jawa Timur ini. Jika para kaum muda ini memiliki keahlian dan atau keterampilan, di tengah era kemajuan teknologi informasi seperti saat ini, maka akan sangat mudah untuk mempublikasikan atau bahkan jika ingin menjual,” jelas Bung Edi.
Pernyataan senada juga disampaikan oleh Wakil Rektor III UMM, Nur Subekti. Menurutnya, sebagai kaum muda, harus terus bertransformasi dan mengikuti perkembangan teknologi informasi. Jika tidak, maka akan tergerus kemajuan zaman dan akan hanya menjadi penonton di negeri sendiri. “Tentu kami tidak menginginkan hal tersebut, sehingga berbagai upaya dilakukan oleh UMM, khususnya melalui IPM ini,” paparnya. (say/ram)