Kedungkandang (malangkota.go.id) – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat meresmikan Gedung Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Malang Raya di Jalan KH Parseh Jaya No. 48, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Minggu (15/6/2025).

Wali Kota Malang berharap pembangunan gedung ini bukan hanya sekadar penambahan fasilitas fisik saja, melainkan simbol penguatan ekosistem kesehatan di Malang Raya, yang menjadi pusat kolaborasi, inovasi, dan pengembangan kompetensi para dokter, serta menjadi rumah besar perjuangan dalam menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Undang-Undang Nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan menekankan pada transformasi sistem kesehatan nasional berbasis pelayanan primer, promotif, preventif, serta keadilan dan keberlanjutan. Dalam kebijakan tersebut, tenaga kesehatan, termasuk dokter diposisikan sebagai ujung tombak yang bukan hanya memberi layanan kuratif, tetapi juga sebagai agen perubahan dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat.
Di sisi lain, dalam Undang-Undang tersebut, pada pasal 6 dan pasal 7 menyatakan bahwa pemerintah daerah, bertanggung jawab merencanakan, mengatur, dan menyelenggarakan upaya kesehatan yang bermutu, merata, dan berkeadilan, termasuk pengembangan sumber daya manusia kesehatan yang profesional dan berintegritas.
“Oleh karena itulah kolaborasi antara IDI dan pemerintah daerah sangat penting untuk mengakselerasi cita-cita besar undang-undang tersebut di tataran lokal. Dan sebagai wujud komitmen Pemerintah Kota Malang dalam mendukung ekosistem kesehatan yang holistik, kami berupaya melakukan perbaikan layanan kesehatan masyarakat di seluruh tingkatan fasilitas kesehatan melalui ‘Ngalam Tahes’ yang merupakan salah satu Dasa Bakti Unggulan,” imbuh Wahyu.
Ngalam Tahes ini disampaikan Wahyu berorientasi pada perbaikan layanan kesehatan masyarakat dari hulu ke hilir, mulai dari anak dalam kandungan, balita, remaja, usia produktif, hingga lansia yang diintegrasikan dalam berbagai tingkat fasilitas pelayanan kesehatan.
Dengan semangat Ngalam Tahes, Wahyu menegaskan pihaknya akan terus berbenah dalam penyediaan infrastruktur layanan kesehatan, peningkatan kompetensi tenaga medis, penguatan sistem rujukan, dan digitalisasi data kesehatan masyarakat. “Untuk itu, besar harapan kami, sinergitas antara IDI dan Pemerintah Kota Malang dapat menjadi elemen kunci untuk memastikan implementasi program ini berjalan secara optimal, berkesinambungan, dan berbasis kebutuhan riil masyarakat,” jelasnya.
Lebih jauh Wahyu menyebutkan pihaknya menggarisbawahi bahwa peresmian gedung ini bukan hanya simbol fisik dari kemajuan, tetapi juga harus menjadi ruang konsolidasi ide, inovasi, dan gerakan kemanusiaan. “Mari kita jadikan IDI Malang Raya sebagai pusat penggerak transformasi pelayanan kesehatan yang inklusif, adaptif, dan humanis,” ajaknya.
Tak lupa kepada seluruh dokter yang tergabung dalam IDI Cabang Malang Raya, Wahyu mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan kontribusinya selama ini. “Saya berharap sinergi antara IDI dan Pemkot Malang dapat terus tumbuh, menciptakan ekosistem kesehatan yang lebih tangguh dan responsif terhadap tantangan zaman. Ayo selalu kita jaga semangat kolaboratif ini demi mewujudkan masyarakat Malang yang sehat lahir dan batin. Saya yakin, dengan niat yang tulus dan kerja bersama, Kota Malang akan menjadi contoh kota sehat yang sesungguhnya,” pungkas Wahyu. (say/yn)