Berita Hukum, Politik, dan Pemerintahan

Sekda Erik Sampaikan Pentingnya Workshop AKD

Klojen (malangkota.go.id) – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso membuka Workshop Analisa Kebutuhan Diklat (Pendidikan dan Pelatihan) dalam Mendukung Program Malang Kota Corporate University di lingkungan Pemkot Malang, Rabu (20/8/2025).

Sekda Erik saat membuka kegiatan sekaligus memberikan arahan

Menurutnya, workshop ini menjadi sebuah langkah strategis untuk membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) aparatur yang adaptif, kompeten, dan siap menjawab tantangan zaman. “Konsep corporate university secara sederhana adalah strategi mengembangkan kemampuan pegawai, dengan fokus pada kebutuhan utama organisasi melalui proses belajar
yang dirancang secara terencana, terstruktur, dan berkesinambungan,” ujar Sekda Erik.

“Seperti kata Peter Drucker, seorang penulis, konsultan manajemen, dan pemikir bisnis terkemuka, ‘the best way to predict the future is to create it’ , atau bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya adalah cara terbaik untuk memprediksi masa depan adalah dengan menciptakannya,” jelasnya.

Corporate university adalah salah satu cara menciptakan masa depan SDM yang unggul. Konsep ini dapat diyakini bersama akan membawa tata kelola pemerintahan Kota Malang menjadi lebih baik, lebih gesit, dan lebih relevan.

Lebih lanjut Erik mengatakan, ada prasyarat yang harus dipenuhi agar konsep ini berjalan optimal dan memberikan hasil sesuai tujuan. Salah satunya adalah tersedianya data yang akurat dan terukur tentang kebutuhan pelatihan pegawai.

“Langkah awalnya adalah melalui Analisa Kebutuhan Diklat (AKD) atau Training Needs Assessment (TNA). Proses ini menjadi fondasi penting yang memastikan setiap diklat yang diadakan benar-benar tepat sasaran dan memberi dampak nyata bagi peningkatan kinerja aparatur,” urainya.

AKD ini dimulai dari Identifikasi Kebutuhan Lapangan (IKL), kemudian diolah menjadi data yang valid, lalu disusun kurikulum
pelatihan yang membandingkan kompetensi yang diharapkan dengan yang dimiliki pegawai saat ini. Hasilnya, setiap pelatihan menjadi jawaban langsung atas kesenjangan kompetensi yang ada atau istilahnya from gap to growth.

“Kita tentu tidak ingin melaksanakan pelatihan yang tidak nyambung dengan kebutuhan. Karena kalau materinya melenceng, peserta bisa saja kembali ke kantor tanpa perubahan signifikan dalam pengetahuan maupun perilaku kerja,” tuturnya.

Oleh karena itulah, melalui AKD ini dapat merancang pelatihan yang tepat sasaran, tepat isi, dan tepat strategi, sehingga kinerja individu dan organisasi meningkat secara bersama-sama.”Yang perlu diingat, AKD adalah proses dinamis yang harus terus diperbarui. Selain itu, perubahan teknologi, regulasi, hingga ekspektasi masyarakat menuntut ASN untuk always be learning,” pesannya.

Dengan prinsip continuous improvement, Sekda Erik memastikan ASN Kota Malang selalu siap menghadapi perkembangan zaman. “Selaras dengan itu, workshop ini menjadi momentum penting untuk mengidentifikasi kesenjangan kompetensi di setiap level organisasi,” ungkap Erik.

Selain itu juga untuk menyusun kebutuhan pelatihan berdasarkan jabatan struktural maupun fungsional, serta mengevaluasi kinerja aparatur untuk menentukan prioritas pengembangan SDM. “Sehingga Malang Kota Corporate University bukan hanya program, tapi menjadi budaya belajar ASN, yang juga akan menjadi elemen dalam mempercepat terwujudnya Malang Mbois dan Berkelas,” pungkas Erik. (say/yn)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content