Malang, MC – Wali Kota Malang H. Moch. Anton membuka Rapat Kerja Kepala Sekolah dan Tenaga Kependidikan Tahun 2016, Rabu (30/11) yang digelar oleh Dinas Pendidikan Kota Malang. Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang Dra. Zubaidah, MM dan juga Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Malang Drs. Totok Kasianto mendampingi Walikota Malang dalam kegiatan ini.
Gelaran raker yang rutin diadakan oleh Bidang Fungsional Pendidikan (Fungdik) yang kini dikepalai oleh Dra. Sri Sutrisnawati, M.Pd itu diikuti oleh 597 insan pendidikan yang terdiri atas kepala sekolah jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK, pengawas, kepala UPT Pendas lima kecamatan, serta jajaran Dinas Pendidikan Kota Malang.
Dalam sambutannya, Walikota Malang yang kerap disapa Abah Anton tersebut menyampaikan bahwa kepala sekolah adalah pemimpin sekaligus manajer yang harus pandai dan cerdas dalam memimpin sekolah beserta warga di dalamnya, baik itu guru maupun siswa termasuk para orang tua. “Tujuannya semata-mata agar layanan pendidikan yang diberikan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya gejolak,” lanjutnya.
Abah Anton juga mengimbau kepada para kepala sekolah agar dinamis. Hal itu dikarenakan perkembangan dan kemajuan zaman yang berbeda dengan masa silam. Jika dulu media informasi dan komunikasi terbatas, pengetahuan dan tingkatan keilmuan yang terbatas sehingga semuanya nampak tenang dan berjalan lancar, saat ini ada sedikit kejadian maka dalam hitungan detik khalayak ramai akan tahu.
“Pada kesempatan ini saya ucapkan terima kasih kepada insan pendidikan Kota Malang. Sebab dari waktu ke waktu kota yang kita cintai bersama ini selalu memperoleh prestasi maupun penghargaan dalam berbagai bidang termasuk di dalamnya bidang pendidikan. Raihan prestasi dan juga penghargaan itu semua berkat kerja keras dan juga upaya bapak ibu kepala sekolah sekalian,” tutur Abah Anton yang sontak disambut tepuk tangan meriah peserta.
Abah Anton juga berharap agar prestasi dan juga hal-hal positif yang saat ini sedang dijalankan untuk diteruskan dan harus ditingkatkan. Karena saat ini Kota Malang merupakan barometer kota-kota lain di nusantara dalam pengelolaan pemerintahan daerah maupun dalam bidang pendidikan.
Ditambahkannya, meski kebijakan sekolah gratis sebagai perwujudan peduli pada wong cilik agar dapat mengenyam pendidikan diterapkan, tapi tidak menutup pintu adanya partisipasi masyarakat.
“Partisipasi masyarakat yang langsung ditangani oleh sekolah. Namun komunikasikan dan juga koordinasikan dengan baik bersama Komite Sekolah. Yang penting adalah transparansi dan jangan sampai ada penyelewengan atas partisipasi masyarakat,” tuturnya lagi.
Pada akhir sambutannya, Abah Anton berharap agar apa yang dilaksanakan kemarin dapat membawa manfaat dengan adanya peningkatan kinerja, kualitas serta semakin banyaknya prestasi yang ditorehkan insan pendidikan Kota Malang. Karena pihaknya menjadikan bidang pendidikan menjadi skala prioritas selain bidang kesehatan dengan selalu memberikan anggaran yang selayaknya. (say/yon)