Klojen (malangkota.go.id) – Melanjutkan jadwal pelaksanaan Lomba Inovasi Teknologi Kota Malang Tahun 2017 yang telah sampai pada tahap presentasi proposal peserta, kini ditetapkan 10 besar dari masing-masing bidang. Diawali presentasi Bidang Agribisnis yang telah dilaksanakan pada Senin (8/5) dan Bidang Lingkungan Hidup pada Senin (15/5), kemarin Rabu (17/5) giliran Bidang Energi yang mempresentasikan.
Presentasi Bidang Energi ini dikemas dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Ruang Sidang II Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Barenlitbang) Kota Malang.
Penganugerahan inovasi bidang energi merupakan kegiatan dalam lingkup penelitian, pengembangan, dan atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada untuk pemanfaatan energi dan efisiensi energi.
Di dalamnya termasuk proses untuk menghasilkan, mengonversikan, menyimpan, mengirim dan memanfaatkan energi secara lebih efektif dan efisien, serta mempertimbangkan keberlanjutan (sustainability) sumber daya yang digunakan.
Karya inovasi bidang energi meliputi segala aspek kehidupan, bisa mencakup;
- Kegiatan di industri kecil dan menengah,
- Pertanian,
- Perkebunan,
- Peternakan,
- Pariwisata,
- Pemerintahan,
- Pendidikan, dan
- Bidang kegiatan lain yang relevan.
Inovasi bidang energi untuk penganugerahan inovasi dibedakan menjadi dua kategori. Pertama, inovasi bahan baku penghasil energi yang memiki kapasitas energi yang layak dengan teknologi dan biaya yang ekonomis. Kedua, inovasi teknologi atau proses konversi energi yang berpotensi memiliki kemudahan operasional, pengadaan/perakitan, serta efisien.
Inovasi dalam dua kategori tersebut dapat berupa temuan baru yang telah berbentuk prototipe dan diuji, atau modifikasi dari teknologi/proses yang telah ada dengan pertimbangan menjadi lebih murah atau lebih efisien atau lebih mudah pengoperasiannya.
Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Kota Malang, Dra. Rukayah, M.Si menjelaskan, Lomba Inovasi Teknologi ini adalah gratis tanpa dipungut biaya untuk semua kategori bidang inovasi (Agribisnis, Energi, TIK, dan Lingkungan Hidup).
Jumlah proposal yang terupload oleh para pendaftar di inotek.malangkota.go.id sejumlah 166 proposal setelah terverifikasi jumlah proposal-proposal yang bisa dinilai masuk sebelum penetapan sepuluh besar sejumlah 136 proposal.
Adapun sepuluh nominator yang diundang untuk presentasi di depan dewan juri adalah:
- ”BRIO” (Biodiesel Feom Zophobas Morio), Biodiesel unggul yang berbasis larva Zophobas Morio sebagai alternatif energi baru terbaru.
- Inovasi Teknologi Kincir Angin Pelikan sebagai pembangkit energi alternatif pedesaan.
- Strategi Pemanfaatan Angin oleh Kincir Angin Sumbu Vertikal dengan Naca 3412, untuk menghasilkan listrik sebagai energi alternatif dimasa depan.
- Mobile Harvesting Energy.
- GEL-KDI (Generator Listrik Dari Karbon Dioksida Padat) berkonsep seeback efect guna mewujudkan Indonesia madiri energi tahun 2030.
- Bivergy (Bio Vulnerability Renewable Energy), reduksi limbah kotoran sapi dalam perbaikan kondisi lingkungan hidup dan keselamatan dan kesehatan lingkungan hidup dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Peternak guna mewujudkan SDG’S ( Sustainable Development Goals) di Kota Malang.
- BE-LIGHT (Banana Peel Electricity Generator), upaya optimalisasi reaktor MFC sebagai konversi energi Biomassa menjadi energi listrik.
- Pemanfaatan minyak bekas lalapan (minyak jelanta) di Kota Malang menjadi bahan bakar biodiesel.
- Pemanfaatn Energi Panas Mesin dan Knalpot pada Kendaraan Bermotor menjadi Energi Listrik sebagai Pengisi Daya Baterai pada Handphone.
- Sumber Tenaga Listrik Abadi. (say/yon)
