Jakarta – Reduksi sampah tahun 2016 yang mencapai 15,1 persen dan cakupan akses layanan persampahan mencapai 74,8 persen menjadi indikator kunci Kota Malang mendapat penghargaan AMPL ( Air Minum dan Penyehatan Lingkungan) Award 2017 Kategori Komitmen Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Persampahan.
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Prof. Dr. Bambang P.S. Brodjonegoro pada Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional (KSAN) 2017, Senin malam (6/11) di Le Meridien Hotel Jakarta.
Kelompok Kerja AMPL Nasional Kementerian PPN/Bappenas dan mitra menyelenggarakan konferensi ini dengan tema Kerja Bersama Kejar Akses Universal. Acara yang digelar dalam rangka untuk mencapai 100 persen akses sanitasi di tahun 2019 dan agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDG’s).
Atas capaian prestasi ini, Wali Kota Malang, H. Moch. Anton mengungkapkan rasa bangga dan apresiasinya. “Merevolusi mental dengan kampung-kampung tematik mampu mengubah kampung yang buruk sanitasinya menjadi lebih baik, Kampung Warna-Warni adalah contoh nyatanya. Kita akan terus mendorong dan mengupayakan terus menerus akan hal itu,” terang Abah Anton, demikian sapaan akrab Wali Kota Malang tersebut.
Abah Anton mengungkapkan bahwa untuk CSR, di Kota Malang sudah banyak mendapatkannya dan akan terus menjalin kerjasama dengan perusahaan untuk bersama membangun Kota Malang
KSAN yang merupakan event dua tahunan ini bertujuan mendorong komitmen para pemangku kepentingan agar terus meningkatkan akses pelayanannya.
Konferensi dihadiri oleh pemerintah pusat dan daerah, legislatif, lembaga swadaya masyarakat, donor, swasta dan media. Hadir juga pada kegiatan ini Menteri Kesehatan RI Nila Farid Moeloek selain Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
Dalam keynote speech Menteri PPN/Kepala Bappenas, disampaikan pentingnya optimalisasi pemanfaatan dana tranfer pemerintah serta creative financing melalui skema CSR (Corporate Social Responsibility) dan KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha). Ini adalah untuk mendorong komitmen pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam rangka mencapai target akses universal 2019.
Menanggapi hal tersebut, Abah Anton mengatakan bahwa untuk CSR di Kota Malang sudah banyak mendapatkannya, dan akan terus menjalin kerjasama dengan perusahaan untuk terus bersama membangun Kota Malang. (say/yon)