Klojen (malangkota.go.id) – Berbagai upaya dilakukan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Malang agar para pelaku UMKM bisa naik kelas. Pelatihan dan bimbingan teknis pun terus dilakukan, seperti yang dilaksanakan pada Senin (5/11) di Hotel Pelangi yang melibatkan para pelaku UMKM di Kota Malang.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Malang Dra. Tri Widyani P., M.Si mengatakan jika program UMKM naik kelas ini, sejalan dengan yang dicanangkan oleh Wali Kota Malang Drs. Sutiaji, yaitu agar pelaku UMKM bisa naik kelas serta memiliki daya saing di pasar global.
Kegiatan Fasilitasi Penguatan Usaha bagi Usaha Mikro melalui bimbingan teknis administrasi usaha ini setidaknya ada 170 pelaku UMKM dari kisaran 116 ribu yang ada di Kota Malang. Peserta kali ini merupakan pelaku UMKM yang berafiliasi atau dalam pembinaan Dinkop dan Usaha Mikro kota Malang. Dari ribuan pelaku UMKM ini, menurut Tri Widyani sebesar 90 persen adalah pelaku usaha mikro.
Perempuan berhijab itu pun mengimbau agar pelaku UMKM memanfaatkan kemajuan dan kecanggihan teknologi saat ini untuk mengembangkan atau memperluas jaringan usahanya, seperti halnya untuk pemasaran, bagaimana mengemas produk, hingga rasa yang bisa memenuhi selera pasar.
“Pemerintah merilis bahwa kenaikan ekspor Indonesia mengalami kenaikan 300 persen, dan pelaku UMKM termasuk di dalamnya dan berperan besar,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua TP PKK Kota Malang Widayati, S.Sos, MM yang menekankan agar para pelaku UMKM lebih kreatif dan inovatif dalam memasuki era digital ini.
“Kota Malang adalah Kota Pendidikan, dimana puluhan bahkan ratusan ribu mahasiswa keluar masuk setiap saat. Hal ini pun merupakan pangsa pasar yang bisa dibidik oleh pelaku UMKM untuk mempromosikan dan menjual hasil karyanya,” terang istri Wali Kota Malang itu.
Dari pelatihan ini, Widayati juga berharap agar para pelaku UMKM mendapat banyak pengetahuan baru, sehingga bisa diterapkan dalam menjalankan usahanya. “Pemkot Malang akan mendukung sepenuhnya berbagai upaya dari pelaku UMKM agar nantinya bisa naik kelas, dan juga mampu bersaing di era modern atau pasar bebas ini,” ungkapnya. (say/yon)