Klojen (malangkota.go.id) – Rapat koordinasi persiapan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-106 Kota Malang yang digelar di Ruang Sidang Balai Kota Malang, Senin (9/3/2020) dipimpin oleh Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji didampingi Wakil Wali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko dan Sekda Kota Malang Drs. Wasto, SH, MH.
Wali Kota Malang mengungkapkan pada HUT ke-106 Kota Malang yang mengusung tema ‘Satu untuk Malang’ akan membawakan spirit kebersamaan untuk bersama memajukan Kota Malang di berbagai bidang. Tema ini merupakan pengejawantahan salam kebanggaan arek Malang dengan salam satu jiwa-nya.
“Kemajuan Kota Malang hanya bisa digapai dengan kebersamaan dan kekompakan. Semua elemen masyarakat harus bersatu jika ingin maju,” tegas Wali Kota Malang, Senin (9/3/2020).
Kolaborasi pentahelix yang menggambarkan elemen A-B-C-G-M (Akademisi, Bisnis/Pengusaha, Community/Masyarakat, Government/Pemerintahan dan Media) bersatu bersinergi dalam satu gerak demi Kota Malang. “Tidak ada lagi aku dan kamu atau kelompokku-kelompokmu, yang ada hanya satu kepentingan untuk Kota Malang tercinta,” tambahnya lagi.
Melalui tema ini juga menjadi satu harapan agar nilai-nilai keguyuban, kegotongroyongan, persatuan, dan kesatuan tidak tercabik cabik. Keadaan ini harus terus dijaga bersama dengan mengandalkan kebersamaan dan kembali kepada nilai-nilai budaya. “Spirit kembali mengangkat nilai-nilai luhur budaya juga akan menjadi warna HUT ke-106 Kota Malang,” tambah Sutiaji.
Salah satu wujud menghidupkan nilai-nilai budaya adalah penggunaan busana Malangan atau busana adat setiap hari Kamis di lingkungan Pemerintah Kota Malang. “Itu tidak hanya berlaku pada lingkungan perkantoran pemerintahan, saya minta (pegawai) pusat-pusat perbelanjaan, perhotelan, restoran, perbankan dan dunia pendidikan menggunakan busana dimaksud. Kami ingin makin menguatkan nilai budaya kita lewat penggunaan busana adat, yang tentu pada muaranya nilai-nilai yang termaktub di dalamnya juga akan dipahami,“ tuturnya.
Untuk makin menyemarakkan HUT ke-106 Kota Malang yang diperingati setiap tanggal 1 April itu, Sutiaji juga mengimbau perkantoran, pusat perbelanjaan (mal), hotel, restoran, kampus/lembaga pendidikan, lingkungan sekolah dan kampung-kampung untuk memasang lampion.
Diutarakan oleh alumni IAIN Malang tersebut, di era tahun 80-an di Kota Malang punya even jalan sehat yang melegenda dan menciptakan kreasi yakni gerak jalan lampion. Bahkan Kota Malang juga punya industri lampion. “Maka mari kita hidupkan kekayaan kreasi itu melalui pemasangan lampion di lingkungannya masing masing,“ ajak Sutiaji.
“Ada banyak kekayaan budaya di Malang ini. Orang-orang dulu sangat familier dengan istilah barikan. Anak-anak kita sekarang pasti tidak paham itu. Karena kita alpa budaya itu makin kita pinggirkan. Karenanya nanti di hari H juga coba kita desain arak-arakan budaya (tumpengan/slametan), di titik akhir kita akan duduk bersama, berdoa dan bersyukur bersama sekaligus menikmati rezeki yang diberikan Allah SWT, sebagaimana barikan dulu men-tradisi di kampung-kampung kita,“ bebernya.
Sementara itu Ketua APTISI (Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia) Komisariat IV Wilayah VII Jawa Timur yang juga adalah Rektor Universitas Gajayana Malang, Prof. Dr. Dyah Sawitri, SE, MM menyampaikan dukungan pada semarak HUT Kota Malang di tahun 2020 ini. Salah satu wujudnya adalah memberikan beasiswa pendidikan (kuliah) gratis kepada warga (putra putri) Kota Malang.
Tak mau kalah, pihak Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Kota Malang juga akan memberikan diskon besar-besaran selama peringatan HUT Kota Malang. “Kami akan luncurkan Bulan Belanja Malangkucecwara. Di sana selain diskon, warga akan kita banjiri doorprize juga,“ info Suwarto, pengurus APPBI Kota Malang. (cah/hms/yon)