Batu (malangkota.go.id) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus mendorong kepala daerah agar terus berinovasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hal tersebut disampaikan Gubernur Khofifah saat penyerahan hasil evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Perangkat Daerah Provinsi dan penghargaan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Provinsi Jatim tahun 2020 di The Singhasari Resort Kota Batu, Jumat (13/11/2020).
Melalui Kovablik ini, terang perempuan berhijab itu, diharapkan dapat mendorong penciptaan inovasi dan menumbuhkan suasana kompetitif antar instansi, sehingga tercipta birokrasi yang mudah murah dan cepat.
“Berbagai inovasi ini sekaligus untuk menjawab tantangan zaman karena ibarat kita sedang berlari, orang lain sudah melompat. Dan ketika kita melompat, orang lain sudah menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence. Jadi bagi yang tidak segera berinovasi maka akan mengalami kemunduran dan akan hanya menjadi penonton di negeri sendiri,” sambung Khofifah.
Inovasi dan penghargaan yang diberikan kepada sebagian besar satuan kerja ini mendapat apresiasi positif dari Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) Prof. Dr. Diah Natalisa, MBA. Menurutnya, dengan inovasi selain meningkatkan daya saing daerah juga akan menyelesaikan sejumlah permasalahan yang dihadapi daerah.
“Tidak hanya mewujudkan target birokrasi reformasi inovasi pelayanan publik juga diharapkan mampu memberikan kontribusi untuk mengakselerasi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau yang lebih dikenal dengan SDGs (The Sustainable Development Goals_red),” imbuh perempuan berkacamata itu.
Terkait penganugerahan penghargaan ini, Kota Malang menerima dua penghargaan yaitu Inovasi Segar Kagemi SMPN 10 Kota Malang – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang yang masuk dalam Top 30 Kovablik dan Inovasi Rumah Diapers dari Puskesmas Polowijen – Dinkes Kota Malang yang masuk dalam Top 45 Kovablik.
Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji mengatakan jika penghargaan yang diraih kali merupakan hasil inovasi yang luar biasa dan bisa menjadi pemicu bagi berbagai pihak sehingga akan turut membantu pemerintah dalam upaya memberi pelayanan kepada masyarakat.
“Setelah ini, kami berharap akan banyak bermunculan berbagai inovasi terutama dari kaum muda Kota Malang yang selama ini kita ketahui bersama tingkat kreativitasnya tak diragukan lagi,” tukasnya.
Jawa Timur selama ini menjadi lumbung inovasi di Indonesia, dimana pada tahun 2020, Provinsi Jawa Timur ini tercatat telah mengikuti kompetisi tingkat nasional terkait inovasi. Diantaranya 37 inovasi pada kompetisi Sinovik KemenPANRB, 12 inovasi pada inovasi era new normal Kemendagri dan 52 inovasi pada apresiasi penanganan Covid-19 Kemenpan RB. (say/yon)