Malang, (malangkota.go.id) – Berlabel kota pendidikan, setidaknya ada 57 perguruan tinggi di Kota Malang dengan ratusan ribu mahasiswa dari berbagai negara yang terdiri dari banyak suku dan agama. Selain itu, berbagai warga dari luar daerah yang mengais rezeki di kota ini juga cukup banyak. Dari kondisi tersebut diindikasi dapat memicu konflik horizontal jika interaksi warga masyarakatnya tidak terkendali atau dikendalikan secara baik.
Guna mewujudkan hal itu, Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji mengukuhkan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) periode 2021-2023 di ruang sidang Balai Kota Malang, Kamis (07/10/2021). Dari forum yang beranggotakan para tokoh agama dan masyarakat dari berbagai unsur ini, seperti suku Jawa, Madura, Batak, dan Sunda, diharapkan dapat mewujudkan suasana yang lebih kondusif.
Usai pengukuhan ini, disampaikan Wali Kota Sutiaji, para pengurus hendaknya langsung bekerja secara nyata untuk mewujudkan Kota Malang yang lebih baik lagi. “Yang namanya forum, dalam bekerja harus bersama-sama dan berkontribusi untuk berbagai sektor kehidupan. Termasuk di antaranya untuk menekan dan melawan adanya berita bohong atau hoaks,” imbuhnya.
Kondisi suatu daerah, aman atau tidak, jelas pria berkacamata itu, akan turut berdampak terhadap pelaksanaan program pembangunan. Jika suatu daerah tidak aman, maka investor tidak akan mau berinvestasi, dan sebaliknya. “Maka dari itu, kami berharap forum ini juga berperan aktif dalam hal ini. Sehingga Kota Malang tetap aman dan kondusif,” tegas Sutiaji yang juga pembina forum tersebut.
Ketua Forum FPK Ade Sarif Hidayat mengatakan, untuk program kerja terdekat adalah bersilaturahmi dan menggandeng sejumlah organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan. Para tokoh lintas agama pun akan diajak berembuk guna mewujudkan Kota Malang yang aman dan kondusif. “Sehingga keberadaan forum ini bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah daerah,” tukasnya. (say/ram)