Malang, MC – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang bersama Disdikbud Kabupaten Malang menggelar Simposium Guru Penggerak Angkatan 1 dan 2 di Hotel Harris, Kota Malang, Selasa (8/2/2020). Simposium tersebut bertajuk sinergi guru penggerak dengan pemerintah daerah dalam transformasi pendidikan di wilayah Kota Malang dan Kabupaten Malang.
Dikutip dari website Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), pendidikan guru penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan selama enam bulan bagi calon guru
penggerak. Selama program, guru tetap menjalankan tugas mengajar sebagai guru.
Ratusan guru penggerak dalam simposium ini mendapat berbagai materi dan arahan dari para narasumber yang berkompeten di bidangnya masing-masing. Para guru dari sekolah tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) ini pun menggelar pameran terkait inovasi dan teknik pembelajaran yang mereka lakukan selama ini.
Kepala Disdikbud Kota Malang Suwarjana, SE., MM mengatakan, program ini berjalan dengan baik dan sangat bermanfaat bagi para guru. Pada akhirnya akan melahirkan siswa yang cerdas, terampil, berpengetahuan luas, bermoral, dan berkarakter.
“Pada dasarnya program ini sangat bagus, keberanian dan keceriaan para guru terlihat luar biasa. Mereka sudah sudah merasakan dampak positifnya sebelum dan setelah menjadi guru penggerak. Ke depan kami akan terus berkolaborasi dengan sejumlah pihak terkait guna penyempurnaan program ini,” imbuhnya.
Hal itu dibenarkan oleh salah satu guru penggerak dari SDN 5 Mojolangu Kota Malang, Suryo Adi Widianto. Menurutnya, selama ini banyak pengetahuan dan sistem pembelajaran yang lebih baik bagi para anak didiknya. “Kolaborasi sistem pembelajaran dengan berbagai pihak, termasuk dengan melibatkan orang tua, merupakan cara pembelajaran yang efektif,” jelasnya. (say/ram)