Blimbing (malangkota.go.id) – Selama ada kemauan, berkarya tidak mengenal batasan tempat maupun umur. Hal inilah dibuktikan oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Sukun Kota Malang yang berhasil melahirkan buku antologi Cerpen Cahaya Hati di Balik Jeruji.
Antologi cerpen Cahaya Hati di Balik Jeruji ini diluncurkan dan dibedah dalam dialog menarik di Malang Creative Center (MCC) Kota Malang, Senin (22/5/2023). Hadir pada kesempatan ini editor antologi cerpen Cahaya Hati di Balik Jeruji Dr. Daroe Iswatiningsih, dua WBP Lapas Wanita Kelas IIA Sukun, Plt Kepala Lapas Wanita Kelas IIA Sukun Lilik Sulistyowati, M.Si, serta Budayawan Kota Malang M. Natsir.
Daroe Iswatiningsih mengungkapkan sangat takjub dengan karya cerpen para WBP Lapas Wanita Sukun. Menurutnya tidaklah mudah untuk menorehkan karya tulis di dalam tahanan karena terbatasnya peralatan seperti laptop, ponsel pintar, bahkan untuk pulpen dan kertas pun sangat terbatas.
“Sebelum dicetak menjadi buku, karya-karya penulis antologi cerpen Cahaya Hati di Balik Jeruji hanya ditulis dengan pensil seperti saat kita sekolah di SD dulu,” jelas Daroe, Senin (22/5).
Setelah dicermati, Daroe melihat karya yang ditulis dengan tangan itu juga sangat bagus, mengingatkannya seperti saat menulis di buku halus. Ia menyebutkan penulisan cerpen ini pastilah penuh dengan perasaan.
“Tentu tidak mudah untuk membuat karya dalam antologi Cerpen Cahaya Hati di Balik Jeruji. Pasti penuh dengan pergulatan, sebab dalam buku ini ada sebanyak 38 judul yang semuanya sangat menarik,” beber Daroe.
Sementara itu, penulis antologi cerpen Cahaya Hati di Balik Jeruji, Eva Aprilia mengungkapkan kendala yang dialami saat menulis adalah adalah menentukan waktu menulis. Pasalnya di lapas, sepanjang hari kegiatan yang diikuti sangat padat, jadi untuk menuliskan karyanya hanya bisa dilakukan pada malan hari.
“Kesulitannya, di malam hari kita pun banyak teman yang mengajak bercengkerama, yang tentunya tidak akan mudah berkonsentrasi menyelesaikan tulisan,” kata Eva.
Oleh karena itulah diungkapkan Eva, untuk menulis ia pun harus menunggu teman-temannya tidur. Eva berharap melalui karya tulisnya ini dapat menginspirasi pembaca sebagai pelajaran berharga.
Launching dan bedah buku ini mendapatkan apresiasi Plt Kepala Lapas Wanita Kelas IIA Sukun Lilik Sulistyowati, M.Si. Dikatakannya antologi cerpen Cahaya Hati di Balik Jeruji ini isinya beragam pengalaman dari para warga binaan.
“Kami berharap dengan adanya kegiatan ini bisa membantu warga binaan di Lapas Wanita Sukun untuk mengembangkan potensi yang dimiliki,” harap Lilik.
Lilik bersyukur karena semua berjalan lancar sehingga acara launching dan bedah buku Antologi Cerpen Cahaya Hati di Balik Jeruji dapat berjalan dengan baik. Dukungan dari masyarakat, kampus, serta pemerintah, termasuk Pemerintah Kota Malang, sangatlah penting dalam mengembangkan potensi warga binaan tersebut. (cah/yon)