Klojen (malangkota.go.id) – Seiring meningkatnya penggunaan media dalam penyebaran informasi, mendorong sebuah institusi untuk meningkatkan hubungan dengan media massa. Tak terkecuali bagi institusi pendidikan yang dapat membentuk citra dan menjalin hubungan positif dengan masyarakat melalui informasi yang disampaikan oleh media. Oleh karena itulah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang menggelar Diklat Edukasi Media Massa Bagi Kepala Sekolah se-Kota Malang di Gedung Kesenian Gajayana mulai Selasa (30/7/2024) hingga Rabu (31/7/2024).
Kepala Disdikbud Kota Malang Suwarjana, SE, MM membeberkan bahwa diklat ini berkolaborasi dengan Jawa Pos Radar Malang, sebagai salah satu wujud kolaborasi hexahelix antara pemerintah dengan stakeholder yang salah satunya adalah media massa. Pihaknya ingin membekali sekolah dan lembaga pendidikan di Kota Malang terutama SD dan SMP untuk lebih terbuka pada media massa.
“Teman-teman ini tidak perlu takut pada media, karena bagaimanapun media ini adalah rekan kita yang harus kita ajak kerja sama. Tanpa media, kita juga tidak bisa seperti ini. Namun harus terarah dan memiliki dasar agar saat menemui media juga tidak takut atau salah bicara,” pesan Suwarjana, Rabu (31/7/2024).
Dalam kegiatan yang dihadiri kurang lebih 450 Kepala SD dan SMP Negeri maupun Swasta di Kota Malang ini, Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM menyampaikan bahwa penting sekali untuk memberikan pemahaman terkait bagaimana bersikap dan menjalin kerja sama dengan media massa.
“Di era digital dan keterbukaan informasi, media massa punya peran penting. Walau memiliki banyak manfaat, namun ada juga tantangan yang tak kalah besar, yakni maraknya penyebaran berita hoaks dan informasi tidak valid dari media dan wartawan yang tidak kredibel ataupun dari LSM yang tidak bertanggung jawab,” terang Pj. Wali Kota Malang, Rabu (31/7/2024).
Dari kegiatan ini Wahyu berharap sekolah dapat menjalin kerja sama yang baik dengan media massa sehingga dapat muncul simbiosis mutualisme antara keduanya. “Acara ini bertujuan menjalin relasi antara insan pers dengan sekolah-sekolah di bawah naungan Disdikbud. Selama ini masih ada anggapan bahwa relasi dengan media massa ini bukanlah suatu hal yang penting, bahkan malah menghindari. Harapannya, kedekatan antara sekolah dengan media itu berjalan baik karena kita amat membutuhkan kerja sama dengan media. Ini adalah bagian hexahelix,” jelasnya.
Pada kesempatan ini Wahyu mengingatkan pihak sekolah untuk selalu berhati-hati dengan berita hoaks yang sering muncul, karenanya penting sekali bagi kepala sekolah, guru dan karyawan, serta para siswa dan orang tua untuk meningkatkan literasi digital agar bisa menyaring dan memverifikasi informasi yang diterima.
Selain itu, sekolah juga didorong untuk menyusun Standart Operational Procedure (SOP) terkait tata cara dan ketentuan bagi wartawan dan LSM yang ingin mengakses informasi dari sekolah. Dengan demikian dapat terjalin hubungan kerja sama yang baik dan kredibel dan terpercaya, sehingga apa yang disampaikan kepada publik adalah informasi yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
Apresiasi juga disampaikan Pj. Wali Kota Malang kepada Disdikbud Kota Malang yang memilih Gedung Kesenian Gajayana sebagai lokasi kegiatan. Menurutnya gedung ini menyimpan nilai sejarah dan nostalgia bagi warga Kota Malang. Dengan demikian, dengan memanfaatkan gedung ini kembali menjadi salah satu langkah melestarikan bagunan heritage dan bersejarah di Kota Malang. Tak lupa Wahyu mengapresiasi prestasi SMP Negeri 2 Kota Malang dan SMP Negeri 13 Kota Malang yang berhasil masuk 5 Terbaik Inovasi Kelompok Replikasi Inovasi Kluster Kota. (ari/yon)