Klojen (malangkota.go.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berkomitmen untuk mendukung program pemerintah pusat dalam pengendalian inflasi jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri 1446 Hijriah. Hal tersebut disampaikan Wali Kota Malang Wahyu Hidayat usai mengikuti secara daring Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dari ruang Ngalam Command Center (NCC) Balai Kota Malang, Senin (10/3/2025).

Wahyu menuturkan, dalam rakor TPID kali ini dilaporkan sejumlah komoditas bahan pangan mengalami kenaikan yang cukup signifikan selama bulan Ramadan. Maka dari itu pihak Kemendagri terus memantau upaya-upaya yang dilakukan TPID di daerah guna menstabilisasi kenaikan harga yang terjadi. “Tadi disebutkan beberapa komoditas harganya naik, seperti misalnya cabai rawit. Kemudian disampaikan juga agar beberapa hal dilakukan oleh TPID daerah seperti pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok di pasar,” bebernya.
Pada kesempatan ini Wahyu menekankan kepada TPID Kota Malang untuk berupaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok terutama jelang Hari Raya Idulfitri yang kerap kali menunjukkan tren kenaikan harga pada komoditas-komoditas tertentu. Meski laju inflasi di Kota Malang mengalami penurunan, Wahyu meminta TPID Kota Malang untuk tidak lengah dalam menjaga stabilitas inflasi Kota Malang.
“Harapannya, meski rilis inflasi kita turun, ini tidak menjadikan kita lengah, tapi tetap kita tunjukan dengan usaha yang dilakukan (dalam mengendalikan inflasi). Saya yakin jelang Hari Raya mungkin (harga) tidak terkendali, tapi saya yakin kita bisa menghadapinya,” optimisnya.
Dalam rakor TPID kali ini disebutkan bahwa inflasi Indonesia dari tahun ke tahun (YoY) mengalami penurunan sebesar -0.09 persen, sementara untuk laju inflasi bulan ke bulan (MtM) juga mengalami penurunan sebesar -0.48 persen.
Pada periode 2019-2024 menunjukkan bahwa selalu terjadi inflasi di bulan Ramadan dan Idulfitri. Komponen inti dan bergejolak seringkali memberikan andil inflasi terbesar pada periode awal Ramadan. Pada Februari 2025, inflasi komponen inti memberikan andil inflasi sedangkan komponen harga diatur pemerintah dan bergejolak memberikan andil deflasi.
Dalam enam tahun terakhir, komponen harga bergejolak yang sering mengalami inflasi pada momen awal Ramadan adalah daging ayam ras, telur ayam ras, bawang putih, ayam hidup, pepaya, cabai rawit, beras dan bayam. (iu/yn)