Berita Pendidikan

Hadiri Yudisium FAI UMM, Ini Pesan Wawali Ali

Lowokwaru (malangkota.go.id) – Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin menghadiri dan menjadi narasumber dalam acara Yudisium Periode III tahun 2025 Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Selasa (12/8/2025). Wawali menyebutkan bahwa yudisium merupakan sebuah pengakuan atas pencapaian akademik, serta menjadi momentum refleksi dan apresiasi atas kerja keras mahasiswa sekaligus membangun kebersamaan antarcalon wisudawan FAI UMM.

Wawali Ali (kiri) saat menerima cinderamata

Wawali Ali berpesan, ketika telah menapaki sebuah perjalanan panjang kala menempuh studi di perguruan tinggi, mahasiswa seyogyanya tidak hanya mengumpulkan ilmu dan pengetahuan saja, tetapi juga membentuk karakter, kepribadian, serta kesiapan dalam menghadapi tantangan kehidupan sesungguhnya. “Pendidikan di FAI UMM telah memberikan bekal yang sangat berharga, bukan hanya dalam ranah akademik, tetapi juga dalam penguatan nilai-nilai keislaman yang menjadi pijakan moral di tengah dinamika zaman,” tuturnya.

Di tengah derasnya arus modernisasi dan tantangan zaman, serta di saat semakin terkikisnya nilai moral dan spiritual, Wawali menyebutkan peran lulusan FAI menjadi sangat penting. “Lulusan FAI dipanggil untuk menjadi penjaga nilai, penerang umat, dan penjawab problematika sosial. Pastinya kita tidak bisa hanya menjadi penonton atas berbagai problematika umat,” ucapnya.

Wawali pun kembali berpesan agar nantinya para calon sarjana agama Islam ini harus hadir di tengah masyarakat untuk memberikan pencerahan, menjadi jembatan harmoni, dan membawa pesan-pesan rahmat Islam yang universal. “Jadilah tokoh yang mampu menyejukkan, menyatukan, dan mendorong perubahan ke arah kebaikan. Tentunya bangsa ini juga menunggu setiap gerak langkah dan karya nyata sebagai bentuk pengabdian dan kontribusi untuk memberikan yang terbaik bagi nusa, bangsa dan daerah,” beber Wawali Ali.

Wawali pun percaya, pendidikan yang telah ditempuh di FAI UMM bukan hanya memperkaya intelektualitas, tetapi juga menanamkan nilai integritas, keikhlasan, dan kepedulian sosial. Modal inilah yang akan menjadi kekuatan besar saat terjun ke tengah-tengah masyarakat nantinya. “Oleh karena itu, teruslah menjadi pembelajar sepanjang hayat,” imbuh Ali.

Gelar yang diraih hari ini adalah awal dari perjalanan baru, karena di luar sana medan dakwah lebih luas, kompleks, dan penuh dinamika. “Hadapilah dengan kesungguhan, keteguhan hati, dan tetaplah rendah hati dalam belajar dari siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Tak kalah penting, jagalah nama baik almamater,” pesannya.

Universitas Muhammadiyah Malang, termasuk FAI telah memberikan kontribusi dalam banyak hal, seperti ilmu, lingkungan yang kondusif, dan komunitas yang membangun. Maka sudah sepatutnya para alumni membawa nama baik kampus ini melalui tindakan-tindakan nyata yang mencerminkan nilai-nilai luhur Islam dan Muhammadiyah.

“Untuk itu, mari kita tutup momentum ini dengan rasa syukur dan tekad kuat untuk melangkah ke jenjang selanjutnya dalam hidup. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing langkah kalian, memberikan keberkahan pada ilmu yang telah diperoleh, dan memudahkan setiap perjuangan yang ditempuh,” pungkas Ali. (say/yn)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content