Klojen (malangkota.go.id) – Pendirian organisasi pasti memiliki tujuan, tapi antara tujuan dan kenyataan mempunyai banyak instrumen. Inilah yang harus menjadi koreksi dan catatan bersama. Oleh sebab itu, mari kita kembalikan fitrah atau ruh dari tujuan pendirian organisasi.
Hal itu disampaikan oleh Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji saat membuka sekaligus menjadi narasumber dalam acara Peningkatan Kapasitas Ormas yang digelar di Hotel Grand Palace, Selasa (13/10/2020). Gelaran yang diadakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang ini diikuti oleh 70 ormas dan dihadiri 140 anggota ormas di Kota Malang.
Lebih lanjut Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan jika setiap organisasi apapun pasti mempunyai tujuan yang positif. Maka dari itu Wali Kota Malang mengajak setiap ormas harus ada di jalur yang benar atau sesuai dengan AD-ART. “Ormas harus turut membantu pemerintah dalam menciptakan kondusivitas daerah dalam kondisi apapun” imbuhnya.
“Dalam berorganisasi, demokrasi harus dikedepankan, seperti menghormati kesepakatan hasil musyawarah dan dapat memilih calon pemimpin yang mempunyai kapasitas. Di tengah kondisi negara seperti saat ini, yaitu dengan banyaknya aksi demontrasi terkait UU Omnibus Law, peran aktif ormas dalam upaya menjada persatuan bangsa sangat dibutuhkan,” urai Sutiaji.
Saat ini menurutnya banyak organisasi yang merasa paling benar dan pada akhirnya saling mengadu domba. Jika sudah demikian, maka akan merongrong kebhinekaan bangsa. “Mari kita berorganisasi dengan baik dan jangan merasa paling hebat. Cara pandang kita harus putih, dan itu bisa diawali dari hati kita,” pesannya.
“Ormas juga harus membangun karakter bangsa yang bercermin kepada Pancasila dan UUD 1945. Apabila itu diterapkan, maka dari sebuah ormas akan terlahir calon pemimpin bangsa yang hebat,” sambung Sutiaji.
Hal senada disampaikan Kepala Bakesbangpol Kota Malang Zulkifli Amrizal, S.Sos, M.Si. Menurutnya, setiap ormas harus turut membantu mewujudkan program pemerintah. “Dengan semakin kuatnya sinergitas antara ormas dan pemerintah, maka akan melahirkan kondusivitas daerah,” tukasnya. (say/yon)