Untuk Meningkatkan kemampuan para pemimpin perguruan tinggi yang ada di Jatim, Universitas Ma Chung menggelar Indonesian Academic Leaders’ Course. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Universitas Ma Chung, Kopertis wilayah VII Jatim dan Deutscher Academischer Austausch Dienst (DAAD) Jerman, Senin (16/12).
Direktur DAAD Indonesia, Irene Jansen mengungkapkan, pelatihan ini diikuti sebanyak 25 institusi dari 25 perguruan tinggi yang ada di Jatim. Peserta terdiri dari rektor, wakil rektor, dekan, serta pimpinan departemen dari perguruan tinggi yang ada di Jatim.
“Kegiatan ini merupakan rangkaian program pelatihan dan DAAD dan The German Rector Confrence (HRK),” jelas Irine, Senin (16/12).
Tujuan pelatihan ini adalah membekali para pemimpin perguruan tinggi dengan kecakapan manajerial dan kepemimpinan serta melengkapi mereka dengan kecakapan untuk membentuk budaya produktif. Dalam pelatihan ini dibahas berbagai isu dan tantangan yang dihadapi dalam beberapa aspek perguruan tinggi.
“Di antaranya adalah bagaimana tata kelola perguruan tinggi, kepemimpinan, perluasan kerjasama dan jejaring serta peningkatan kapasitas,” terang Irine.
Bertindak sebagai pembicara dan narasumber Prof. Dr. Fremerey (University of Kassel Jerman), Prof. Ir. Nizam M.Sc., Ph.D (Sekretaris Dewan Pendidikan Tinggi Kemendikbud), Dr. Irine Jansen (Direktur DAAD Jakarta), Prof Intan Ahmad Ph.D (Ketua Senat Akademik ITB). Leenawati Limantara, Ph.D, Supar Wimbarti, Ph.D (Dekan Fakultas Psikologi UGM), Dr. Wahyu Supartono (Fakultas Teknologi pertanian UGM), Drg. Ika Dewi Ana, Ph.D (Fakultas Kedokteran Gigi UGM), Sita Ismanggil, M.Sc (Depatemen Biologi FP MIPA UI).
Kegiatan selama empat hari ini akan mengupas dan melakukan studi atas berbagai macam kasus dan praktik-praktik manajemen. Membahas berbagai pengalaman pribadi sebagai pimpinan perguruan tinggi. Metode ini dirasa akan memberi kontribusi dan membuka wacana segenap peserta. Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan peserta akan menjalani pelatihan lagi tahap kedua yang akan dilangsungkan di Surabaya pada tahun 2014. (cah/dmb)