Dari sepuluh terminal yang ada di Indonesia, Terminal Arjosari akan menjadi salah satu pilot project. Meski saat ini pembangunan terminal tersebut belum selesai, namun nantinya Terminal Arjosari akan dibangun semewah mungkin.
Terminal Arjosari akan dibuat seperti terminal yang ada di luar negeri, misalnya saja seperti yang ada di Hongkong dan Malaysia. Salah satu konsep pembangunannya dibuat seperti model kanopi, jadi ada semacam hamparan kaca tebal yang menggantung di setiap sudut terminal.
Hal itulah yang disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Dr. Handi Priyanto, AP, M.Si, Selasa (10/03). Terkait pembangunan Terminal Arjosari tersebut, kata dia, alokasi anggaran yang bersumber dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) sebesar Rp. 30 miliar, dan dari APBN-P (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan) sebanyak Rp. 10 miliar sudah mendapat persetujuan dan siap dikucurkan.
“Untuk pembangunan Terminal Arjosari ini ditargetkan bisa selesai dalam tahun 2015. Nantinya di terminal ini akan ada zona-zona, seperti halnya zona A untuk umum, zoba B untuk food court, zona C untuk ruang tunggu, dan lain-lain. Dari konsep tersebut, kami berharap masyarakat atau calon penumpang bisa lebih nyaman,” imbuh Handi.
Apabila pembangunan Terminal Arjosari ini sudah selesai, untuk pengelolaan terminal, lanjut dia, akan dipegang oleh Kementerian Perhubungan. Yang perlu dipahami disini adalah hanya pengelolaannya saja, seperti halnya yang diberlakukan di bandara-bandara. “Dalam konteks ini, ada standar pelayanan, dan akan melibatkan Dishub Kota Malang,” jelas Handi.
“Di Jawa Timur, selain Terminal Ajosari yang ada di Kota Malang, Kota Surabaya juga akan menjadi pilot project. Di Indonesia, setiap provinsi hanya ada satu terminal yang menjadi pilot project. Khusus untuk Jawa Timur ada dua kota. Konsep dan rumusan pembangunan itu berdasarkan hasil pembicaraan dengan Ahmadi selaku Kasubdit Jaringan Transportasi Jalan Direktorat LLAJ Kemenhub beberapa waktu lalu,” pungkas Handi. (say/yon)
