Hingga saat ini, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Malang masih membutuhkan banyak personel guna penegakan peraturan daerah (Perda) di wilayah kerja Pemerintah Kota Malang. Sebagaimana diketahui bahwa personel Satpol PP Kota Malang sekarang berjumlah 124 orang dan Banpol (Bantuan Polisi) 100 orang.
Dengan lima kecamatan, Kota Malang setidaknya mempunyai 500 personel Satpol PP sehingga penegakan Perda berjalan maksimal. Jika Pemkot Malang mengadakan penambahan PNS (Pegawai Negeri SIpil), maka Satpol PP hendaknya juga menjadi prioritas.
Demikian yang disampaikan oleh Kepala Satpol PP Kota Malang, Drs. Agoes Edy Poetranto, MM dalam acara tasyakuran dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-65 Satpol PP dan HUT ke-53 Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) Kota Malang di halaman Taman Rekreasi Kota Malang (Tarekot), Sabtu (28/3). Tema yang diusung dalam acara ini yaitu ‘Kita Tingkatkan Kemampuan Profesional Anggota Dalam Menegakkan Perda, Pembinaan Ketenteraman dan Ketertiban Umum, serta Pertolongan Kepada Masyarakat’.
Selain membutuhkan tambahan personel, lanjut Edy, sarana pendukung seperti mobil, truk untuk mengangkut barang bukti dan tempat penyimpanan barang bukti sudah waktunya diperbaiki. “Kalau dimungkinkan, mobil operasional ditambah, gudang diperbaiki, serta fasilitas gedung ditambah,” harapnya.
“Di daerah lain, Satpol PP sudah dibantu oleh kementerian (Kementerian Dalam Negeri_red) untuk menopang sarpras (sarana dan prasana), seperti truk, sel, dan sebagainya. Terlepas dari itu semua, kami tetap akan memaksimalkan personel dan sarana prasarana yang ada. Yang terpenting dalam penegakan Perda, para personel Satpol PP bisa bekerja maksimal dan seuai aturan yang berlaku,” papar Edy.
Terpisah, Wali Kota Malang, H. Moch. Anton mengatakan jika Satpol PP adalah salah satu ujung tombak suatu pemerintahan khususnya dalam penegakan Perda dan penertiban bangunan. “Selama ini kinerja Satpol PP sudah mulai kelihatan, seperti penertiban PKL (Pedagang Kaki Lima_red) di sekitar Alun-alun Merdeka dan penyegelan spa beberapa waktu lalu,” ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Abah Anton itu menghimbau kepada para personel Satpol PP agar bisa bekerja sebaik mungkin. “Walaupun ada kekurangan personel, hendaknya tidak mengurangi semangat dalam bekerja. Dalam menjalankan tugas, pendekatan sosial lebih baik daripada kekerasan, misalnya dengan melibatkan personel perempuan Satpol PP,” imbuhnya.
“Untuk penambahan personel Satpol PP dan perbaikan sarana prasarana, akan dipikirkan lagi. Mengingat alokasi anggaran juga dibutuhkan oleh SKPD (Satuan kerja Perangkat Daerah) lain. Maksimalkan dahulu personel dan fasilitas yang ada. Yang terpenting saat ini adalah kinerja dan prestasi. Apabila kinerja dan prestasi Satpol PP baik, maka kebutuhan lain akan mengikuti,” pungkas Abah Anton. (say/yon)