Wali Kota Malang, H. Moch. Anton akan memaksimalkan alokasi dana pendidikan terutama bagi sekolah-sekolah yang berada di pinggiran. Selain itu, sekolah yang sarana prasarananya masih minim, dalam waktu dekat juga akan dimaksimalkan.
Dengan demikian nantinya mutu dan kualitas sekolah pinggiran itu sama dengan yang ada di tengah kota. Di sisi lain, dengan adanya pemerataan mutu pendidikan ini akan menghindari penumpukan siswa yang menempuh pendidikan ke sekolah yang ada di tengah kota.
Di sela-sela inspeksi mendadak (sidak) pelaksanaan ujian nasional (UN), Wali Kota Malang yang akrab disapa Abah Anton itu mengatakan bahwa pendidikan sangat penting bagi semua orang, dan pendidikan ini merupakan kebutuhan dasar setiap warga negara.
“Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa hari yang lalu datang ke Kota Malang untuk melakukan sosialisasi pencegahan tindak korupsi di dunia pendidikan. Langkah tersebut kami apresiasi dan akan menjadi acuan bagi Kota Malang untuk memprioritaskan mutu pendidikan serta penggunaan anggaran,” imbuh Abah Anton.
Politisi PKB itu berharap agar tidak ada temuan dari KPK di Kota Malang khususnya di dunia pendidikan. “Nantinya Kota Malang juga akan mengadakan kerjasama dengan KPK dalam hal tindakan pencegahan korupsi. Sehingga diharapkan tindak korupsi di Kota Malang bisa ditekan atau bahkan ditiadakan,” papar Abah Anton.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Malang, Dra. Zubaidah, MM mengatakan jika pihaknya akan mengikuti apa yang diperintahkan Wali Kota Malang untuk memprioritaskan bantuan kepada sekolah negeri yang ada pinggiran. “Akan tetapi kami mempunyai aturan, dan harus tetap ada pada jalur aturan tersebut,” sambungnya. (say/yon)
