Blimbing, MC – Dalam rangka persiapan untuk menyambut Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) 2016, dialog kebijakan bertajuk “The Road Towards a Sustainable Creative City of Indonesia” digelar di Hotel Harris Malang, Rabu (30/3).
Acara ini dihadiri oleh Deputi Bidang Koordinasi Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Deputi Infrastruktur Bekraf, serta Ketua ICCN (Indonesia Creative City Network_red) atau Jejaring Kabupaten Kota Kreatif se-Indonesia (JK3I). Kegiatan yang di ikuti 75 orang peserta ini berlangsung gayeng dan menarik.
Mira Tayyiba dari Kementerian Perekonomian RI menjadi pembicara utama dalam dialog ini. Dia menjelaskan tentang definisi, isu, peluang dan tantangan Kota Kreatif Indonesia serta panduan pengembangan Kota Kreatif di Indonesia.
“Suatu kota dapat dijadikan Kota Kreatif jika memiliki kriteria yang memiliki komunitas kreatif beserta wadah atau tempat berkumpulnya komunitas kreatif, memiliki ruang publik, dan potensi lokal daerah,” ucap Mirna dalam penjelasannya, Rabu (30/3).
Sementara itu, Wali Kota Malang H. Moch. Anton mengungkapkan harapannya kepada para komunitas kreatif agar terus berkarya. Tidak hanya pada event ICCC saja, tetapi menciptakan kreativitas yang berkelanjutan nantinya.
Menurut pria yang kerab disapa Abah Anton itu, sebenarnya di Kota Malang banyak kreativitas dari para generasi muda yang mempunyai potensi luar biasa. “Dengan adanya ICCC ini, Kota Malang sudah layak disebut sebagai Kota Kreatif,” jelasnya. (say/yon)