Blimbing (malangkota.go.id) – Pemerintah Kota Malang bersama dengan United States Agency for International Development-Adaptasi Perubahan Iklim dan Ketangguhan (USAID-APIK) menandatangani kerjasama dalam bidang adaptasi iklim dan pengurangan resiko bencana.
Kesepakatan kerjasama itu dituangkan pada acara bertajuk ‘Mewujudkan Adaptasi Perubahan Iklim & Pengurangan Risiko Bencana (API-PRB) Dalam Perencanaan Pembangunan Kota Malang yang Beketangguhan dan Penandatanganan Kerjasama Pemerintah Kota Malang dan USAID-APIK’ yang digelar di Hotel Santika, Rabu (22/2).
Wali Kota Malang hadir langsung dan menandatangani kerjasama tersebut bersama dengan pihak USAID yang diwakili Chief of Party Program Adaptasi Perubahan Iklim dan Ketangguhan (APIK) Paul Jeffery.
Wali Kota Malang, H.Moch Anton dalam sambutannya sangat mengapresiasi kerjasama yang terjalin ini. Menurutnya, bencana sebagai dampak dari perubahan iklim tidak dapat dihindari lagi, karena itulah berbagai pihak harus melakukan adaptasi mulai saat ini.
“Perubahan iklim dan pengurangan resiko bencana tidak dapat lagi dilihat secara terpisah. Integrasi dua hal tersebut sangat krusial dan harus menjadi urusan bersama untuk membangun ketangguhan,” terang Abah Anton, demikian panggilan akrab Walikota Malang tersebut.
Menurut catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tren bencana di Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun 2002 hingga tahun 2015, utamanya pada bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, puting beliung hingga cuaca ekstrim.
Dalam laporan yang sama juga disebutkan jika selama tahun 2016 setidaknya terjadi 1.700 kejadian bencana dengan korban ratusan jiwa. “Karena itu kerjasama USAID-APIK dengan pemerintah adalah salah satu faktor kunci dalam keberhasilan program ini,” imbuhnya.
Pihak USAID-APIK selama tahun 2016 sudah melakukan berbagai aksi di Kota Malang berkaitan dengan masalah adaptasi perubahan iklim. Salah satunya adalah melakukan kajian indeks resiko bencana dan kajian kerentanan di Kota Malang hingga pemasangan alat di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Sedangkan pada tahun 2017 ini USAID-APIK bersama dengan BPBD dan Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Barenlitbang) serta stake holder lainnya akan bergerak melakukan penyusunan rencana aksi.
Program USAID-APIK sendiri diinisasi untuk meningkatkan ketangguhan terhadap perubahan iklim dan bencana. Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat rawan akan perubahan iklim dan juga berbagai bencana alam yang terkait cuaca, sehingga berdampak pada ketahanan pangan dan sumber kehidupan.
Salah satu komponen tugas yang dilakukan oleh USAID-APIK adalah meningkatkan ketangguhan masyarakat dan pemerintah daerah terkait perubahan iklim dan bencana. Rencana aksi yang dimulai sejak tahun 2016 sampai tahun 2020 menyasar beberapa lokasi kegiatan, yakni nasional (Jakarta), Jawa Timur, Sulawesi Tenggara dan Maluku.
Khusus di Jawa Timur USAID-APIK bekerjasama dengan tujuh daerah yang berdekatan dengan DAS Brantas, yakni kawasan Malang Raya (Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang), Sidoarjo, Mojokerto, Jombang dan Blitar.
Dalam implementasinya, USAID-APIK bekerjasama dengan pemangku kebijakan, masyarakat serta swasta untuk proaktif mengelola resiko bencana terkait iklim. (say/yon)