Kedungkandang (malangkota.go.id) – Perayaan 1 Muharam atau Tahun Baru Islam menggema hampir di seluruh sudut Kota Malang. Seperti terlihat kemarin, Minggu (24/9) perayaan bertajuk Grebeg Suro ini digelar di wilayah Kelurahan Tlogowaru Kecamatan Kedungkandang. Puluhan kelompok peserta, mulai dari anak-anak hingga orang tua turut berpartisipasi.
Kegiatan yang dibuka oleh Wali Kota Malang H. Moch. Anton ini disambut hangat oleh warga setempat. Ratusan warga memadati jalan yang menjadi rute pawai Grebeg Suro. Warga pun terlihat sangat menikmati dan tak mau beranjak sampai pawai berakhir.
Abah Anton, demikian sapaan akrab Wali Kota Malang tersebut, mengatakan jika acara seperti ini sangat positif dan harus terus dilestarikan. Menurutnya ini merupakan salah satu upaya untuk selalu menghidupkan budaya warisan leluhur yang harus terjaga dengan baik. “Ini budaya tradisional dan harus terjaga serta dilakukan hingga akhir zaman,” ujarnya.
“Kami bangga karena warga Kota Malang hingga saat ini masih melestarikan budaya ini, dan antusiasnya sangat tinggi dalam penyelenggaraannya. Melalui budaya ini, juga akan meningkatkan kunjungan wisata, khususnya wisatawan asing, sehingga hal ini juga akan menguatkan Kota Malang sebagai kota wisata,” imbuh Abah Anton.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Kota Malang. Gelaran perayaan 1 Muharam ini, menurutnya layak dilestarikan dan memang harus diinisiasi dengan melibatkan warga masyarakat. “Pemerintah tidak boleh dan tidak bisa mengintervensi agar budaya seperti ini tetap lestari dan bertahan lama,” jelasnya.
Ida menambahkan, pemerintah hanya mempunyai wewenang untuk memfasilitasinya. Jika sampai ada intervensi, maka seni budaya apapun tidak akan bertahan lama dan masyarakat akan terkesan tidak mau melestarikannya. “Kegiatan seperti ini sifatnya buttom up, dan sepenuhnya harus dari dan serta untuk warga masyarakat,” sambungnya.
“Mengingat antusias warga sangat tinggi dan keterlibatannya luar biasa, tahun 2018 nanti Disbudpar pun sudah mengalokasikan bantuan dana untuk pelestarian budaya leluhur ini. Pelaksanaan, penyalurannya secara berjenjang, dan untuk tahap awal akan diberikan kepada kelurahan yang sudah mengajukan. Besaran bantuannya pun akan menyesuaikan dan akan dilakukan berbagai pertimbangan,” tegas Ida. (say/yon)