Baubau (malangkota.go.id) – Pra-Kongres Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara menjadi jembatan pertemuan antara Wali Kota Malang H. Moch. Anton dan Wali Kota Makassar Ir. H. Moh. Ramdhan Pomanto.
Temu akrab ini berlangsung di rumah dinas Wali Kota Makassar yang kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke command center Pemerintah Kota Makassar, Selasa (21/11).
Didukung lebih dari 115 kamera CCTV (Closed-Circuit Television) yang dipasang di sudut-sudut Kota Makassar, Wali Kota Makassar beserta jajaran Organisasi Perangkat Daerah mampu memonitor secara real time kondisi serta setiap kejadian yang terjadi.
“Ini (command centre) kami beri nama War Room. Karena spiritnya adalah mengobarkan semangat juang untuk memberikan pelayanan terbaik kepada publik Makassar,” ungkap Ramdhan.
Didukung kurang lebih 40 tenaga non-ASN yang memiliki kualifikasi di bidang information technology (IT), command center yang dibangun sejak tahun 2014 ini aplikasi pelayanan publiknya kebanyakan customized development (aplikasi buatan anak-anak kreatif Kota Makassar serta Dinas Kominfo Kota Makassar_red).
“Kunci lain untuk mempercepat proses operasional command center, antara lain ditentukan oleh migrasi aplikasi yang bertebaran di masing masing OPD untuk diintegrasikan ke dalam command center,” imbuh Ramdhan.
Hal lain yang membedakan keberadaan command center Kota Makassar dengan yang ada di kota lain adalah rencana hadirnya ruang pamer berteknologi virtual reality.
“Ini contoh yang berharga yang dapat di bawa ke Kota Malang untuk diterapkan di Ngalam Command Center (NCC) Pemkot Malang,” ucap Wali Kota Malang disela-sela kunjungan kerjan yang didampingi oleh Asisten Perekonomian Diah Ayu Kusuma Dewi, Kepala Dinas Kominfo Kota Malang Zulkifli Amrizal, serta Kepala Bagian Humas Setda Kota Malang Muhammad Nur Widianto.
Hal lain yang menarik perhatian pria yang akrab disapa Abah Anton tersebut adalah keberadaan ruang kendali kebakaran dan ruang server yang terintegrasi dengan command center.
“Dari perbandingan sepintas, maka yang harus dikuatkan di NCC adalah perbanyak CCTV, penambahan kapasitas server, dan pentingnya keberadaan ruang kendali kebakaran,” tutur Abah Anton.
Poin penting lainnya penguatan program NCC juga tidak lepas dari komitmen untuk membangun transparansi penyelenggaraan pemerintahan. Ini sesuai dengan yang ditekankan oleh KPK yaitu agar pemerintah daerah memprioritaskan program transparansi penyelenggaraan pemerintahan.
Terpisah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang Zulkifli Amrizal, S.Sos. M.So menyampaikan bahwa akan mengajukan anggaran CCTV untuk 101 titik. “101 titik ini juga hasil koordinasi dan rujukan dari Polres Kota Malang (Kapolresta),” ungkap Zul, demikian Kadiskominfo itu disapa. (say/yon)