Berita

Jadi Pembicara, Wali Kota Malang Paparkan Kampung Tematik di Pra-Kongres JKPI

Baubau (malangkota.go.id) – Temu Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) yang digelar di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (19-20 November 2017) menjadi arena promo keberhasilan Kota Malang dalam mengembangkan kampung tematiknya.

Wali Kota Malang H. Moch. Anton memaparkan tentang kampung tematik di Kota Malang saat jadi pembicara di forum JKPI

Selain best practice atas penataan kampung yang dipandang menginspirasi, kehadiran Wali Kota Malang H. Moch. Anton juga karena Kota Malang merupakan satu di antara 66 kota/kabupaten yang masuk dalam keanggotaan Jaringan Kota Pusaka Indonesia.

“Kota Malang masuk dari bagian JKPI karena Kota Malang dinilai sarat dengan nilai-nilai sejarah,” jelas Ida Ayu Made Wahyuni, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang yang ikut hadir mendampingi Wali Kota Malang.

Selain Wali Kota Malang, Wali Kota Baubau serta perwakilan dari Unesco, Gaura juga menjadi pembicara pada kesempatan kali ini. Acara juga diwarnai dengan festival budaya Baubau. Seperti disampaikan Wali Kota Baubau  Dr. H. AS. Thamrin, MH, festival budaya Baubau merupakan napak tilas perjalanan Arung Palakka dari tanah Bone menuju tanah Buton.

“Ada sebuah janji yang terpatri pada semboyan Bone Ri Lau Buton Ri Raja, Bone adalah Buton di Barat, dan Buton adalah Bone di Timur. Ini menjadi spirit perekat antara Kota Baubau dan Kabupaten Bone untuk pelestarian budaya dan memajukan budaya secara bersama,” ungkap Thamrin.

Sementara itu, Wali Kota Malang dihadapan para hadirin menyampaikan bahwa penataan kampung jangan hanya ditumpukan pada perubahan secara fisik,  tetapi juga harus berorientasi pada perubahan pola sikap, tindakan, pola pikir serta menguatkan kearifan budaya lokal.

“Itulah makna tematik yang dikembangkan di Kota Malang, yang juga dipadu-kuatkan dengan pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya,” jelas pria yang akrab disapa Abah Anton oleh warganya itu.

Abah Anton juga mengatakan, keingintahuan kota/kabupaten lain terhadap perkembangan Kota Malang, menjadi gambaran bahwa langkah program selama ini telah memberikan hasil, khususnya pola pembangunan yang berangkat dari partisipatori kuat warga dan kolaborasi antara pemerintah, akademisi serta swasta (pengusaha). (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content