Klojen (malangkota.go.id) – Bakti Sosial Peduli Lingkungan yang digagas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang bersama Indonesia Smile Community (ISC) bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang di area Car Free Day (CFD) Jl. Ijen Kota Malang, Minggu (15/4).
Pada baksos kali ini diserukan gerakan Diet Tas Kresek (baca: kantong plastik) sebagai bentuk kepedulian lingkungan serta mengurangi produksi sampah terutama kantong plastik yang merupakan sampah anorganik yang membutuhkan waktu lama agar dapat terurai.
Aksi yang dilakukan tim dari DLH dan ISC yang belum pernah dilakukan di CFD ini sempat membuat pengunjung CFD kaget. Pasalnya tim dari DLH, ISC, serta komunitas pecinta lingkungan langsung mendatangi pengunjung yang membawa tas kresek dan menukarnya dengan tas ramah lingkungan.
Pjs Walikota Malang, Dr. Ir. Wahid Wahyudi, MT yang memimpin apel baksos, dalam sambutannya mengungkapkan menyambut baik dengan kegiatan yang digagas oleh DLH dan tim dari ISC ini. Menurutnya kegiatan seperti ini adalah untuk menjaga kebersihan di Kota Malang dengan cara mengurangi penggunaan tas kresek.
“Selain kemacetan, masalah di Kota Malang yang tak kalah urgent adalah masalah sampah. Ini sangat bagus untuk mengajak masyarakat tidak lagi memakai tas kresek,” jelas Wahid, Minggu (215/4).
Kantong plastik jika dibuang sembarangan sangat rentan menimbulkan pencemaran. “Dibuang ke tanah mencemari tanah, dibuang ke laut mencemari laut, dan kalau dibakar mencemari udara. Jika dibuang dan menjadi sampah baru, akan bisa terurai dalam waktu yang lama,” imbuhnya lagi.
Di Kota Malang, produksi sampah yang dihasilkan setiap harinya mencapai 630 ton, dan baru 30 persen saja yang didaur ulang. Pjs Walikota pun berharap dengan dengan adanya baksos dan gerakan seperti ini dapat menjadi sebuah sarana untuk mengajak warga masyarakat semakin peduli dan cinta lingkungan, salah satunya dengan gerakan diet kantong plastik.
Salah satu pengunjung CFD, Ahmad Efendi, mengatakan sempat kaget dengan adanya aksi baksos yang digelar di CFD kali ini. “Saya tadi juga bertanya-tanya dalam hati apa yang dimaksud rampok tas kresek. Ternyata itu adalah kegiatan aktivis pecinta lingkungan untuk mengampanyekan gerakan tanpa kresek,” kata Fendi.
Meski sempat kaget, Ahmad Efendi mengaku senang dan mendukung gerakan diet tas kresek. Menurutnya dengan mengurangi penggunaan kantong plastik, tentunya dapat mengurangi jumlah produksi sampah plastik yang ada di Kota Malang serta sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. (cah/yon)