Kedungkandang (malangkota.go.id) – Untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak, para petugas pajak yang ada di Badan Pelayanan Pajak Daerah (BP2D) Kota Malang diimbau agar bekerja maksimal. Selain untuk merealisasikan target pendapatan pajak, juga karena potensi pajak di Kota Malang cukup besar.
Beberapa hal itulah yang disampaikan Wali Kota Malang, Minggu (03/02/2019) usai meresmikan sarana olahraga (fitness centre) di kawasan Perkantoran Terpadu yang digawangi BP2D Kota Malang dan pelepasan 25 orang jemaah umrah dari staf institusi yang dulunya bernama Dinas Pendapatan Daerah Kota Malang itu.
Wali Kota Malang yang memiliki hobi olahraga bulu tangkis tersebut mengapresiasi apa yang dilakukan oleh BP2D ini. Menurut Sutiaji, selain kecerdasan, kesehatan jasmani dan rohani menjadi hal yang penting bagi aparatur negara, khususnya para petugas pemungut pajak ini yang memiliki tugas serta tanggung jawab besar. “Ini sangat baik, dan disini juga harus ada garis lurus dengan peningkatan target pajak,” pesannya.
“Berbagai program kerja setiap organisasi perangkat daerah (OPD) sudah disanggupi ketika lelang kinerja beberapa waktu lalu, sehingga hasil kesepakatan itu harus dilaksanakan dengan baik dan terealisasi secara maksimal,” sambung Sutiaji lagi.
Hal senada disampaikan oleh Kepala BP2D Kota Malang Ir. Ade Herawanto, MT. Disampaikannya, pihaknya akan terus melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan kinerja yang maksimal. “Tahun lalu target pajak Rp420 milyar dan terealisasi 103 persen. Tahun ini kami ditarget Rp501 milyar, dan kita optimis bisa merealisasikan di atas 100 persen juga,” optimisnya.
Target pajak ini, terang pria berkacamata itu, akan terus bertambah tiap tahun, dan di tahun 2023 nanti bisa mencapai satu triliun. “Adanya sarana olahraga dan pemberangkatan umrah bagi staf BP2D ini merupakan salah satu upaya kami agar para abdi negara ini bisa bekerja dengan baik,” jelas Ade.
Lebih jauh pria penyuka musik dan olahraga tersebut menyampaikan bahwa kecerdasan bukan segalanya bagi seorang pekerja dalam menjalankan tugas. “Kesehatan jasmani dan rohani menjadi satu kesatuan yang akan turut menunjang etos kerja,” tandas Ade. (say/yon)