Malang (malangkota.go.id) – Latihan Angkasa Yudha adalah salah satu cara TNI AU untuk mengetahui kemampuan dan keterampilan para prajurit, dalam strategi perang, penguasaan bandara udara yang sedang dikuasai musuh, hingga memberi pertolongan terhadap korban perang.
Tahun ini, Angkasa Yudha digelar di tiga pangkalan udara, yaitu di Lanud Iswahyudi Madiun, Lanud Abdulrachman Saleh Malang, dan Lanud Surabaya sebagai pendukung. Di Malang, ratusan prajurit dari batalyon kesehatan, unjuk kebolehan dalam menolong korban perang hingga melakukan evakuasi ke rumah sakit terdekat.
Disaksikan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Yuyu Sutisna, Jumat (19/07/2019), ratusan prajurit TNI AU dari batalyon kesehatan (Yonkes) beraksi dalam menyelamatkan para korban perang, saat perebutan bandara udara yang sempat dikuasai musuh.
Dalam latihan yang digelar setiap tahun ini, TNI AU menurunkan semua alat dan kekuatan yang dimiliki. Meski batalyon kesehatan ini baru dibentuk tiga bulan, namun para prajurit ini beraksi dengan trengginas dalam menolong korban perang yang luka tembak hingga patah tulang.
Mulai dari identifikasi korban, pertolongan pertama, pengobatan, serta evakuasi korban ke rumah sakit sudah cukup bagus.
Kepala Staf TNI AU usai memantau pelaksanaan latihan mengatakan dari gelaran ini sudah dapat dinilai seperti apa ketangkasan dan keterampilan prajurit di batalyon kesehatan yang dimiliki TNI AU.
Dari latihan kali ini, menurutnya pihaknya pun dapat mengukur kekuatan TNI AU, karena pada latihan ini mengerahkan semua kekuatan dan aset yang dimiliki. “Latihan Angkasa Yudha ini pun melibatkan 70 pesawat tempur dari 18 skadron, helikopter, pesawat angkut, pesawat intai dan pesawat tanpa awak,” imbuhnya.
Secara umum, terangnya, latihan ini sudah cukup baik dan nantinya akan ada tim evaluasi khusus, sehingga di sektor apa yang perlu ditingkatkan, dan armada yang perlu ditambah.
“Untuk batalyon kesehatan, meski sudah cukup bagus, namun perlu penambahan sarana prasarana. Kemampuan personel pun perlu ditingkatkan lagi, mengingat satuan ini baru terbentuk,” pungkasnya. (say/yon)