Perry mencontohkan seperti di kota-kota berlabel pendidikan, seperti di Kota Malang yang banyak perguruan tinggi ternama dan sebagian besar lulusannya enggan ke daerah asalnya. “Mereka yang sudah merasa nyaman, karena memiliki usaha kreatif harus benar-benar dimanfaatkan dan difasilitasi agar juga menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi,” imbuhnya.
Jika hal tersebut tidak dilakukan, kata dia, maka justru akan menjadi masalah baru atau akan menjadi penghambat dan beban melajunya ekonomi. “Salah satu langkah yang bisa dilakukan yaitu antara akademisi, business dan government harus bersinergi serta memiliki satu visi. Dengan demikian, industri berbasis dunia pendidikan, agribisnis dan tourism akan menjadi penyangga pertumbuhan ekonomi global,” jelas Perry.
Lebih jauh dia mengatakan jika selama ini perekonomian Indonesia sudah bertumbuh dengan baik, dimana di tahun 2019 ada di angka 5,1 persen dan di tahun 2020 ini diprediksi akan meningkat serta berada di angka 5,5 persen. “Apabila ketiga elemen tadi bersinergi dan menjalankan masing-masing perannya dengan baik, maka target pertumbuhan ekonomi tersebut bukan sebatas mimpi belaka alias akan terealisasi dengan baik,” tegas Perry.
Usai melantik pengurus Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) periode 2020-2023, dimana Gubernur Bank Indonesia yang juga menjadi ketua umum, mengajak anggotanya agar turut memberi sumbangsih positif bagi bangsa ini. Dari pengurus organisasi yang baru dilantik itu, hendaknya tak sekedar sebuah organisasi formal, tapi hendaknya memiliki program dan langkah konkrit, utamanya dalam memacu pertumbuhan ekonomi global.
Hal senada juga disampaikan Wakil Wali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko. Ia juga berharap agar keberadaan ISEI turut membawa dampak positif bagi Kota Malang. Begitu juga dengan tingkat kreativitas kaum muda yang ada di Kota Malang ini, pria berkacamata itu akan turut mendorong agar nantinya akan banyak bermunculan kaum muda kreatif.
“Kota Malang memang sudah menyandang nama sebagai kota kreatif, dan di kota ini banyak bermunculan startup-startup baru berkualitas dan berdaya saing, sehingga tak heran jika Kota Malang menjadi salah satu pengungkit pertumbuhan ekonomi,” pungkas pria yang akrab disapa Bung Edi itu. (say/yon)