Berita

Tingkatkan Output, UB Malang Adakan MoU Dengan Pemprov Jatim

ub-mou-pemrovRektor Universitas Brawijaya (UB) Malang, Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS akan berkomitmen untuk terus meningkatkan penelitian dan pengabdian mahasiswanya guna meningkatkan kualitas lulusan UB Malang di masa mendatang. Sejauh ini riset yang dilakukan oleh UB Malang paling banyak di tingkat Jawa Timur.

Di level nasional, UB menduduki peringkat ketiga setelah Universitas Padjadjaran, Bandung dan Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Selain perguruan tinggi, pemerintah juga mempunyai peran besar dalam meningkatkan riset ini, karena di Indonesia sendiri saat ini masih lemah di bidang riset.

Hal itulah yang disampaikan Rektor UB Malang dalam acara penandatanganan nota kesepahaman antara Gubernur Jawa Timur dengan UB Malang di lantai VI Gedung Rektorat UB, Kamis (26/03). Dari sisi penerimaan mahasiswa baru, kata dia, UB tahun ini akan menerima 12 ribu mahasiswa, dan jumlah itu berkurang 1.000 mahasiswa dibanding tahun sebelumnya.

Pengurangan penerimaan mahasiswa baru ini, terang M. Bisri, memang disengaja untuk meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran. “UB mempunyai lahan banyak di Malang yang sempat mati suri. Ke depan akan kita maksimalkan yaitu dengan ditanami tanaman herbal,” imbuhnya.

“Kami membutuhkan bantuan dari pemerintah khususnya Provinsi Jatim, seperti aggrek dan ikan untuk pemanfaatan lahan-lahan yang dimiliki UB. Dalam konteks ini, kita harus mempunyai unggulan dan daya saing yang tinggi. UB sudah menjalankan program solar cell. Ke depan kami ingin mempunyai suatu kearifan lokal yaitu pengembangan technopark,” jelas M. Bisri.

Terpisah, Gubernur Jatim, Soekarwo menyampaikan jika selama ini banyak kerjasama yang terjalin dengan UB, terutama di bidang pendidikan formal. Menurut pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu, hingga saat ini mutu pendidikan di Jatim sangat bagus, khususnya mengenai penyamarataan antara penyandang difabel dengan yang lain.

Kerjasama di bidang pendidikan kesehatan, lanjut pria berkacamata itu, UB bekerjasama  dengan Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang yang merupakan rumah sakit milik Pemprov Jatim. RSSA menjadi learning teaching bagi Fakultas Kedokteran (FK) UB. “Terkait hal tersebut, kita memberikan masukan kepada Menkes RI (Menteri Kesehatan Republik Indonesia_red) untuk pos promotif dan preventif di kurangi. Kuratif ditingkatkan seperti untuk belanja obat,” papar Pakde Karwo.

“Dengan demikian, pelayanan kepada masyarakat bisa lebih maksimal. Saya juga sudah mengusulkan ke Presiden RI agar program pembangunan kembali dipusatkan di Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional_re) sehingga program pembangunan di daerah lebih sinkron. Kita juga ada kerjasama dengan UB untuk pembinaan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah_red),” sambung pria yang juga identik dengan kumis tebalnya itu.

Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik_red), lanjut Pakde Karwo, pada tahun 2008 lalu ada sekitar 4,2 juta UMKM di Jatim, dan di tahun 2012 meningkat menjadi 6,8 juta. “Setiap tahun jumlah UMKM akan terun bertambah. Meski demikian, kelemahan kita tidak mempunyai IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah_red) dan tidak ada kenaikan produksi secara signifikan,” bebernya.

Lebih jauh Pakde Karwo mengatakan jika kerjasama untuk pemberdayaan masyarakat dengan UB sudah terjalin sejak tahun 2009 melalui program Jalin Kesra (Jalan Lain Menuju Kesejahteraan Rakyat_red). “Yang terakhir yaitu kerjasama dalam program pemberdayaan peningkatan lingkungan hidup. Berbagai kerjasama ini sangat penting untuk memberikan berbagai solusi permasalahan dan pengembangan ilmu pengetahuan,” pungkasnya. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content