Klojen (malangkota.go.id) –Wali Kota Malang beserta jajaran terkait melakukan inspeksi mendadak (sidak) dengan turun langsung ke distributor meninjau ketersediaan masker dan hand sanitizer.
Hal ini dilakukan mengingat usai diumumkan adanya pasien suspect virus Corona di Jakarta beberapa hari yang lalu yang turut meresahkan warga Kota Malang. “Hal ini saya lakukan untuk mengantisipasi terjadinya penimbunan di tingkat distributor atau penjual. Karena hal tersebut akan menyusahkan masyarakat,” tegasnya.
Salah satu distributor alat kesehatan di Kota Malang, yakni Medilab yang berlokasi di kawasan Jl Birgjen Slamet Riyadi Kelurahan Oro-Oro Dowo menjadi lokasi peninjauan tersebut, masker dan hand sanitizer ditengarai telah habis sejak diumumkannya virus Corona yang masuk ke Indonesia dua hari yang lalu.
Sutiaji menegaskan bahwa habisnya masker dan hand sanitizer tersebut disebabkan karena perilaku masyarakat yang cenderung berlebihan dalam menggunakan masker, ditambah lagi terjadi kepanikan terhadap adanya virus Corona ini.
“Harusnya masker digunakan oleh pasien, paramedis yang menangani pasien serta keluarga yang kontak langsung dengan pasien. Jadi kita yang sedang sehat sebetulnya tidak perlu menggunakan masker,” katanya.
Sampai saat ini memang belum ditemukan adanya permainan atau penimbunan yang dilakukan oleh distributor, namun Pemkot Malang akan terus melakukan upaya antisipasi, salah satunya adalah dengan melakukan koordinasi dengan seluruh pengelola apotek di Kota Malang. Pertemuan tersebut rencananya akan dilakukan pada hari Kamis (5/3/2020) berkaitan dengan pasokan masker dan obat-obatan.
Sementara itu, salah satu pengelola distributor Medilab, Agus mengatakan jika kekosongan masker dan hand sanitizer di tempatnya memang terjadi sejak dua hari yang lalu. Ia menyebut fenomena pembelian kebutuhan secara panik atau panic buying akibat virus Corona banyak dilakukan masyarakat.
“Kemarin itu yang benar-benar kosong. Itu karena panic buying, sejak dua hari lalu itu masyarakat banyak yang beli. Apotek juga dari kita ngambilnya, ini kita sudah nggak bisa melayani lagi,” ungkapnya.
Pada kesempatan ini Wali Kota Malang juga mengunjungi RSUD Dr. Saiful Anwar karena RSSA merupakan salah satu RS rujukan utama bagi penderita virus Corona. “Kedatangan saya ke RSSA adalah untuk melihat langsung kesiapan RSSA dalam menangani kasus Virus Corona sekaligus meminta konfirmasi terkait isu adanya penderita virus Corona di Kota Malang yang sejak kemarin telah viral di media sosial,” terang Sutiaji.
Dari hasil penjelasan tim medis penanganan virus Corona RSSA telah dinyatakan bahwa penderita tersebut negatif menderita virus Corona sehingga masyarakat tidak perlu resah dengan adanya isu yang beredar.
Namun Sutiaji mengimbau masyarakat tetap harus membiasakan pola hidup sehat dengan secara rutin melakukan cuci tangan pakai sabun serta menghindari kerumunan massa. Karena kita juga harus tetap waspada dan menjaga diri sebaik mungkin. Sutiaji juga menghimbau agar masyarakat mengonsumsi rempah-rempah termasuk jahe merah untuk menaikkan daya tahan tubuh agar tidak mudah terjangkit penyakit. (ts/cah/yon)