Klojen (malangkota.go.id) – Kayutangan Heritage menjadi lokasi wisata yang akhir-akhir ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Wisata budaya yang disuguhkan mendapat respons positif dari berbagai kalangan. Pada acara Jagongan Seduluran “Noto Kayutangan Heritage’ yang digelar Rabu (4/3) di Balai RW IX Kelurahan Kauman Kecamatan Klojen, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menargetkan pada akhir Desember 2020 Wisata Kayutangan Heritage telah dapat dinikmati wisatawan.
Turut hadir pada Jagongan Seduluran Wilayah Kecamatan Klojen ini Forkopimda Kota Malang, Sekretaris Daerah Kota Malang Drs. Wasto, SH, MH, serta Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Malang.
Dalam sambutannya, Wali Kota Malang menjelaskan bahwa penataan fisik kawasan Kayutangan Heritage diharapkan tidak hanya berdampak positif pada pelestarian cagar budaya, tetapi juga mendukung pariwisata, memberikan nilai tambah kawasan dan meningkatkan kualitas hidup warga Kota Malang, khususnya di wilayah kawasan Kayutangan Heritage.
“Penataan Kayutangan Heritage sebagai ibukota heritage Malang Raya akan segera kita laksanakan di tahun ini. Selain pembangunan fisik juga akan dilaksanakan rekayasa lalu lintas, penataan kabel bawah tanah serta peningkatan konektivitas kawasan” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pengembangan Kayutangan Heritage akan disinergikan dengan peran serta seluruh elemen yang ada di masyarakat, termasuk juga event dan branding Kayutangan Heritage akan diperkuat dengan sinergi bersama pelaku usaha dan komunitas kreatif Malang.
“Dengan kolaborasi pentahelix, Kota Malang optimis bahwa upaya pelestarian sejarah dalam kerangka Malang Heritage akan semakin baik dan kita bisa mewariskan kota serta jati dirinya untuk masa depan” tandas Walikota Sutiaji.
Sementara itu, Camat Klojen Heru Mulyono menjelaskan bahwa kegiatan Jagongan Seduluran ‘Noto Kayutangan Heritage’ ini bertujuan untuk memberikan forum komunikasi dua arah antara masyarakat dengan pemerintah dalam rangka deteksi dini terhadap permasalahan yang terjadi di wilayah Kayutangan Heritage untuk segera diselesaikan.
“Kegiatan jagongan ini adalah kegiatan pertama di tahun 2020, dipilihnya wilayah Kayutangan dikarenakan wilayah ini sedang berkembang pesat sehingga berpotensi untuk munculnya permasalahan di tengah-tengah masyarakat. Karenanya melalui kegiatan ini diharapkan segala permasalahan dapat segera teratasi dan mendapat respon langsung oleh pihak terkait,” pungkasnya. (Ts/yon)