Berita

Pemkot Malang Komitmen Tingkatkan Kebersihan Lingkungan

Malang, (malangkota.go.id) – Pemerintah Kota Malang memiliki komitmen untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Hal itu selain untuk meningkatkan kebersihan lingkungan, juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak buang tinja sembarangan.

Launching program Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT) di Hotel Savana Malang

Rencana tersebut dikuatkan dengan gerakan 100-0-100 – Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), yakni 100 persen akses universal air minum, 0 persen permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak. Komitmen tersebut dikemas dengan program Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT).

Wali Kota Malang, Drs. H. menyampaikan bahwa harus ada kolaborasi antara sarana dan prasarana yang disediakan dengan pola hidup masyarakat. Program LLTT tersebut merupakan layanan penyedotan lumpur tinja dari tangki septik yang dilakukan secara berkala.

“Perilaku masyarakat harus terbangun dengan baik dan sarana prasarana kita siapkan bisa digunakan. Sehingga kalau sudah saatnya sedot WC dia tidak perlu repot lagi karena sudah ada rutinitas,” ujar Sutiaji pada acara launching program Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT) di Hotel Savana Malang, Rabu (31/03/2021).

Yang kedua, kata dia, sudah terjadwal sehingga tidak ada penumpukan yang nanti akan berkaitan dengan higienis sumber air bawah tanah. Ketiga, kolaborasi dengan stakeholder sudah terjalin dengan baik.

Pemkot Malang melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) memberi kepastian pada masyarakat bahwa pemerintah hadir untuk melayani masyarakat mulai kebutuhan dasar hingga pengelolaan limbah. Sejauh ini, sudah ada 14 perusahaan yang bergabung dengan Pemkot Malang.

“Pembiasaan pola hidup bersih dan sehat sangatlah penting. Rencananya, Pemkot Malang akan berkolaborasi juga dengan TP PKK melalui dasa wisma,” sambungnya.

Launching program Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT) di Hotel Savana Malang

Lebih jauh Sutiaji mengatakan, bahwa edukasi harus diberikan secara terus menerus kepada masyarakat. Sehingga program ini bisa berjalan dan kuat di tengah masyarakat dalam hal menciptakan lingkungan yang kesehatan. Umumnya, tangki septik harus dikuras setiap 3 tahun sekali agar fungsinya bisa optimal.

Sementara itu, Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Ir. Hadi Santoso mengatakan kesadaran masyarakat akan kebersihan sanitasi telah berangsur meningkat. Hal itu dibuktikan dengan pendapatan asli daerah (PAD) yang berasal dari pembuangan limbah secara terjadwal cenderung meningkat. Pembuangan limbah oleh perusahaan sedot tinja saat ini juga terarah di Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT) Supit Urang. Di IPLT itu, limbah akan diolah dan dimanfaatkan menjadi pupuk.

“Kami juga melakukan kemudahan pembayaran, karena jadwal pembuangan tidak tentu, maka jam operasional kami 24 jam. Nanti bayarnya pake barcode saja di IPLT. Selain itu, sebenarnya target utama dari Bapak Wali bukanlah untuk meningkatkan pendapatan, tetapi meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan dengan melakukan penyedotan lumpur tinja secara terjadwal,” ungkap pria yang akrab disapa Soni itu.

Pihaknya juga telah bekerja sama dengan Perumda Air Minum Tugu Tirta. Ke depan pembayaran bisa diangsur setiap bulan yang dititipkan di rekening PDAM. Tarif pengurasan tangki septik dipatok Rp15.000 per kubik. (ari/ram)

You may also like

Skip to content