Malang, (malangkota.go.id) – Seorang guru tidak hanya dituntut mempunyai keterampilan dan keilmuan yang mumpuni di tengah kemajuan teknologi dan informasi seperti saat ini, tetapi juga bagaimana para tenaga pendidik ini dapat mengaplikasikan berbagai kemampuan yang dimiliki. Khususnya bagi pelajar atau tenaga didik, sehingga nantinya akan melahirkan generasi masa depan yang sesuai harapan bersama.
Seperti halnya bagaimana agar siswa mempunyai dan dapat mempraktikkan sopan santun, saling menghormati sesama pelajar dan tidak merasa paling pintar atau paling mampu dibanding teman-temannya. Percuma saja seorang guru mempunyai pendidikan dan keilmuan tinggi, tetapi tidak bisa mendidik siswa dengan baik di luar ilmu akademik.
Beberapa hal itu yang disampaikan dan ditekankan Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji saat membuka seminar bertajuk ‘Sekolah Nyaman Tanpa Perundungan’ di aula Universitas Kanjuruhan Kota Malang, Kamis (18/11/2021). Begitu juga terkait tema seminar ini, disampaikan pria berkacamata itu, guru dan semua elemen sekolah hendaknya dapat menciptakan suasana yang nyaman bagi para siswa.
Menurutnya, perundungan adalah salah satu kekerasan secara verbal dan tindakan seperti ini hendaknya tidak terjadi lagi di Kota Malang. “Maka dari itu, di setiap jenjang pendidikan hendaknya ada pengawasan dan perhatian khusus agar lembaga pendidikan menjadi tempat yang nyaman bagi para siswa. Apapun bisa terjadi di sekolah jika semua elemen sekolah tidak waspada,” imbuh Wali kota Sutiaji.
Orang nomor satu di Pemkot Malang itu pun berpesan, khususnya pada guru agar tidak hanya mempunyai kemampuan mengajar di kelas, tapi bagaimana siswa setelah keluar dari lingkungan sekolah bisa menjadi sosok yang baik, hingga tidak menjadi pemicu terjadinya permasalahan.
“Dalam hal ini, peran orang tua dan lingkungan sekitar sangat menentukan pola pikir siswa. Sehingga antara pihak sekolah dan wali murid pun harus ada komunikasi yang baik,” tegas Sutiaji.
Pada momen ini, SMK PGRI 3 Kota Malang yang memotori seminar tersebut, meluncurkan dan mendeklarasikan sebagai sekolah yang nyaman tanpa perundungan. Program ini pun mendapat apresiasi dari Wali Kota Sutiaji dan ke depan hal ini bisa dicontoh sekolah. Namun dia mengingatkan adanya sekolah ini hendaknya jangan hanya sebatas seremonial saja, tapi harus sesuai dengan peruntukannya. (say/ram)