Malang, (malangkota.go.id) – Adanya informasi beredarnya varian baru Covid-19 bernama Omicron harus menjadi kewaspadaan bersama, termasuk bagi Kota Malang. Berbagai upaya akan dilakukan oleh pihak Pemkot Malang untuk mengantisipasi merebaknya virus varian baru, seperti pemberlakuan pengetatan protokol kesehatan. Semua pejabat di lingkungan Pemerintahan Kota (Pemkot) Malang dan bahkan hingga ke tingkat RT-RW akan diinstruksikan agar terus waspada.
Demikian yang disampaikan Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji pada Selasa (30/11/2021) kepada awak media saat ditemui di Balai Kota Malang. Disampaikannya, operasi pemberlakuan protokol kesehatan akan terus diintensifkan dengan melibatkan sejumlah pihak, seperti komunitas dan TNI-Polri.
Lebih jauh pria berkacamata itu mengatakan, munculnya varian baru yang diindikasi berasal dari beberapa negara seperti Hongkong, Afrika, dan Turki ini berbarengan dengan momen menjelang libur Natal dan Tahun Baru. Namun menurut Sutiaji, saat ini sebenarnya tidak lagi berfokus kepada dua momen tersebut, karena saat ini banyak warga yang mulai berlibur.
“Jalanan di Kota Malang ini dalam beberapa hari ke belakang sudah mulai macet dan saya pernah mengecek hotel-hotel juga sudah mulai penuh. Sehingga yang terpenting saat ini tetap pada pengetatan protokol kesehatan. Apabila masyarakat kita disiplin, maka salah satu benteng yang kuat adalah protokol kesehatan,” tegasnya.
Terlepas dari itu semua, terang Sutiaji, pihaknya tetap akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, melakukan pemantauan di sejumlah titik-titik rawan dan akan mengeluarkan surat edaran, khususnya bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) agar juga melakukan berbagai antisipasi serta melakukan tes antigen secara acak.
“Dengan demikian, apapun varian baru dari virus yang mematikan ini tidak akan membahayakan dan atau mengancam masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr. Husnul Muarif mengatakan, berbagai pihak termasuk para epidemiologi masih mempelajari adanya varian Omicron itu. Hingga saat ini masih belum ada kepastian terkait ancaman atau penularannya. “Meski demikian, kami tetap menyampaikan informasi awal kepada masyarakat, seperti terkait kewaspadaan masuknya varian virus tersebut,” jelasnya.
Ditambahkannya, seperti yang disampaikan Wali Kota Sutiaji, kuncinya tetap pada penerapan protokol kesehatan secara ketat di kalangan masyarakat. Di sisi lain, pihaknya dalam waktu dekat juga akan melakukan tes antigen secara acak di tempat-tempat yang berpotensi terjadi penularan virus, seperti halnya pasar rakyat dan pasar modern.
Saat ditanya terkait pelaksanaan vaksinasi, menurut dr. Husnul hingga saat ini sudah mencapai 98 persen, untuk dosis kedua 86 persen dan vaksinasi bagi lansia sudah 65 persen. “Meski capaian vaksinasi sudah cukup tinggi, namun kami akan terus menggencarkan vaksinasi bagi masyarakat, terutama melalui puskesmas dan rumah sakit. Sehingga kekebalan komunal terus terbentuk semakin besar,” pungkasnya. (say/ram)